Catatan Kecil

Sabtu, 22 Desember 2007

Keuntungan Berinteraksi dengan Komputer

Saya terinspirasi dengan seorang teman ”Wandi”. Walau lulusan pesantren di daerah, ia memiliki skill cukup baik di bidang komputer sebagai hasil dari self learning, begitu katanya. Ketika ditanya, belajar komputer dimana? Ia menjawab cukup filosofis, dari Al-Qur’an. Kuncinya Al-Qur’an, semuanya ada di Al-Qur’an. Dengan sedikit berpikir saya kembali bertanya, di surah apa? Ia tertawa, tak menjawab apapun.

Tapi sungguh benar, setelah sekian lama berpikir saya menemukan jawabannya, ya di Surah Al-Alaq, “Iqra” yang artinya baca. Makna baca di situ cukup filosofis, membaca bisa berarti mempelajari, mengamati, menelusuri, yang intinya mencari informasi.

Sama halnya dengan komputer, komputer bisa dipelajari walau tidak di dalam sebuah lembaga formal. Cukup banyak orang yang mahir di bidang komputer dan memberikan kemanfaatan besar bagi dirinya, untuk bekerja dan menghasilkan uang. Banyak orang disegani di lingkungan pekerjaan karena skillnya yang cukup baik di bidang komputer, apalagi di jaman IT ini, semua serba computerized.

Saya tidaklah seorang programer atau seorang ahli komputer. Namun setidaknya banyak hal yang bisa dan telah dikerjakan dengan komputer. Kalau ada yang bertanya, dimana saya belajar komputer? Saya biasanya cukup antusias menjawab pertanyaan tersebut, dengan tujuan agar orang lain juga termotivasi untuk belajar komputer. Sama seperti rekan saya Wandi, saya juga adalah self learner, sang pembelajar mandiri, tak pernah belajar di suatu lembaga formal semacam kursus. Jikapun pernah hanya belajar pada saat mengikuti perkuliahan dasar-dasar komputer, MS-Dos dan Word Star (WS) yang programnya masih underdos, perlu menghapal puluhan kunci-kunci untuk mengoperasikannya. Jangankan menguasai, keys yang seharusnya dihapal tak seluruhnya teringat.

Tahun 1998 adalah momen awal mengenal dunia komputer. Ketika itu saya belum memahami komputer dengan sistem operasi Windows 3.1, apalagi menggunakannya, namun hampir seluruh rekan-rekan sekelas sudah familiar mengoperasikannya. Karena dalam waktu sesaat lagi akan menyusun proposal skripsi di USU, maka mau tidak mau harus mulai mencoba menggunakan komputer. Hampir setiap hari pergi ke rental komputer, minimal sejam perhari. Jika menemukan benturan, biasanya pegawai rental adalah sasaran yang paling tepat untuk bertanya, walaupun belasan sampai puluhan kali bertanya.

Seiring dengan waktu dan upaya tersebut, kemampuan berkomputer menjadi bertambah, lalu terbersit untuk membeli komputer. Kendalanya, uang tidak ada. Beruntung pada tahun 1999 Ompung (kakek) A. Purba, memberi uang pinjaman 1 juta rupiah (sampai akhir hayatnya pinjaman tersebut tak pernah dikembalikan, terima kasih ompung) yang menjadi modal untuk membeli seperangkat komputer 486DX. Hampir setiap hari tak pernah terlewatkan berdua dengan komputer pertama tersebut.

Sejak itulah, saya mulai mengeksplorasi komputer tersebut, mencari tahu apa kegunaan dan fungsi apapun di komputer. Satu demi satu pengetahuan baru bertambah, saya familiar dengan windows, merakit komputer, menginstal program-program aplikasi, sampai akhirnya berkenalan dengan internet di tahun 2001 pada saat sedang menjalani program S2. Variasi penggunaan komputerpun menjadi bertambah. Saya ingin memiliki sebuah situs pribadi, karena informasi yang kurang dan kondisi keuangan yang minim, akhirnya saya mulai mencoba merancang situs pribadi di sebuah webhosting gratisan. Puluhan sudah saya telah merancang situs gratis tersebut, ada yang sekedar coba-coba, dan beberapa masih hidup sampai sekarang.

Hingga saat ini hampir tak pernah terlewatkan seharipun untuk berkomputer. Umumnya yang dikerjakan adalah menyusun bahan ajar, membuat proposal dan laporan penelitian, mengup-date isi situs, mendownload program-program aplikasi, menginstal, dan lain-lain.

Syukurnya, dengan upaya masa lalu untuk memahami komputer telah membuahkan banyak hasil baik bagi diri pribadi maupun orang lain. Diantaranya beberapa kali telah berpartisipasi sebagai tim inti universitas mengerjakan berbagai program hibah seperti ISS, IMHERE, PHK, dan TPSDP, walau sekali yang baru berhasil yakni TPSDP-P3AI sebesar 1M yang dimanfaatkan untuk kepentingan pengembangan universitas. Tahun 2005 dan 2007 memenangkan kompetisi penelitian di tingkat nasional (Dikti) untuk program penelitian dosen muda, tahun 2007 pula memenangkan penelitian hibah bersaing, dan beberapa penelitian lagi yang kesemuanya memberikan kemanfaatan moril dan materil bagi diri pribadi.

Hal yang paling menyenangkan adalah kita menjadi tempat bertanya rekan-rekan seprofesi tentang permalasahan komputer, walaupun saya menyadari bahwa kemampuan komputer saya masih jauh di bawah orang lain. Ketika semakin banyak orang bertanya, semakin banyak pula bertambah pengetahuan tentang komputer, sebab ketika ada seseorang bertanya, maka timbul motivasi untuk mencari tahu lebih dari apa yang dipertanyakan orang tersebut.

Lama kelamaan, jika hal seperti ini kita lakukan dan jadikan kebiasaan, maka ke depan, kita akan memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup besar dalam dunia komputer, yang bisa memberikan kemanfaatan besar dalam kehidupan pribadi maupun organisasi tempat bekerja.

Bagaimana dengan Anda, adik-adikku mahasiswa Manajemen? Anda harus bisa jauh di atas saya, dan bisa melakukan lebih banyak dari yang telah saya lakukan.



Share this:

Posting Komentar

 
Copyright © 2014 Azuar Juliandi. Designed by OddThemes