Catatan Kecil

Jumat, 13 Juni 2008

Keraslah kepada Diri Sendiri, maka Kehidupan akan Lembut kepadamu

Saat sedang menuju ke kampus untuk menjalankan tugas "mencerdaskan anak bangsa" saya mendengarkan sebuah dialog yang cukup menyentuh emosional dari sebuah stasiun radio swasta. Salah satu ungkapan yang menyentuh tersebut adalah "Keraslah terhadap diri Anda hari ini, maka esok hari kehidupan akan bersikap lemah lembut kepada Anda. Lembutlah kepada diri Anda hari ini, maka esok hari kehidupan akan bersikap keras terhadap Anda".




Ya benar, kata-kata filosofis itu sulit terbantahkan. Jika hari ini kita keras terhadap diri sendiri untuk melakukan hal-hal yang positif, maka esok hari kita akan mendapatkan hasil yang menyenangkan. Coba renungkan:

Jika saja saat sekolah dulu kita memaksakan diri untuk belajar keras maka hari ini kita tidak akan kuliah di perguruan tinggi swasta, mungkin kita berada di UI, UGM, atau bahkan di Harvard University. Tapi sudah terlanjur, kita hanya bermalas-malasan dalam belajar, kini harus rela untuk berada di tempat kita sekarang menuntut ilmu, uang SPP mahal, buku-buku harus membeli, sudah selesai menjadi seorang sarjana harus melamar ke sana ke mari. Bandingkan dengan mereka yang dulu belajar serius, sekolah di perguruan tinggi negeri atau di luar negeri, SPP murah bahkan gratis karena banyak tersedia beasiswa, buku-buku tinggal meminjam di perpustakaan karena koleksinya banyak dan beragam sehingga tidak perlu membeli, sudah selesai menjadi sarjana tidak perlu ke sana kemari karena banyak perusahaan yang meminta dan memberikan gaji yang layak. Kehidupan menjadi bersikap lemah lembut kepada mereka.

Jika saja hari ini kita keras kepada diri sendiri untuk selalu menjaga kesehatan, selalu berolah raga, mengkonsumsi makanan-makanan sehat, menjaga waktu istirahat, maka esok hari di waktu tua, kita tidak mengalami apa yang dialami kebanyakan orang saat ini, menderita penyakit jantung, darah tinggi, asam urat, kanker, dan penyakit modern lainnya. Kembali nyata, bahwa kehidupan akan bersikap lemah lembut jika kita keras, dan bersikap keras jika hari ini kita terlalu lembut kepada diri sendiri.
Andai saja hari ini kita keras terhadap diri sendiri untuk menyusun skripsi dengan kemampuan diri sendiri, maka esok hari di saat kita bekerja kita tidak terkejut dengan kehidupan di dunia kerja, seperti konsep-mengkonsep, kerja keras, mengejar target. Orang-orang yang terbiasa melakukannya akan sukses dalam berkarir, berpenghasilan besar, dan dengan penghasilannya ia mampu memenuhi kehidupan layak, menyekolahkan anak ke lembaga pendidikan berkualitas, liburan setiap akhir pekan. Betapa menyenangkan, kehidupan begitu menjadi lemah lembut kepada kita.

Andai saja dulu orang-orang memelihara lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan, tidak menebang hutan, tidak merusak bumi, maka hari ini tidak akan ada banjir seperti terlihat dimana-mana, tidak ada Global Warning yang dikhawatirkan dunia. Kini sudah terlanjur, alam ini menjadi sangat keras kepada kita.

Andai saja hari ini kita bertekad keras untuk membantu orang lain dan sesama yang sedang kesusahan dengan rasa tanpa pamrih, maka esok hari orang lain yang akan membantu menepiskan kesulitan yang kita alami. Kehidupan menjadi tidak memberatkan karena ada orang lain yang perduli.

Andai saja hari ini kita begitu keras menjaga ibadah, sholat, berpuasa, dan ibadah-ibadah wajib lainnya, maka esok hari kita akan berada di surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, ditemani bidadari yang rupawan, dan kehidupan menyenangkan lainnya yang belum terlintas di hari atau terpikirkan di kepala. Mengesankan, dengan kerasnya hari ini, kehidupan esok di akhirat begitu lembutnya menyapa kita.

Sayangnya kita tidak bersedia untuk bersikap keras terhadap diri sendiri (mungkin termasuk saya), sehingga kehidupan ini menjadi bersikap keras kepada diri kita. Kehidupan ini seperti membalaskan dendamnya, karena dulu kita terlalu lembut kepada diri sendiri. Susah mencari kerja, kekurangan uang, banting tulang peras keringat, penyakit beragam menggerogoti tubuh, adalah fenomena yang banyak ditemui di sekeliling kita, bahkan bisa saja diri kita sendiri. Kehidupan menjadi begitu keras, melelahkan, membosankan, karena dulu, kita tidak bersikap keras terhadap diri sendiri.

Share this:

2 komentar :

 
Copyright © 2014 Azuar Juliandi. Designed by OddThemes