Catatan Kecil

Rabu, 23 Juli 2008

Pengenalan ISO

Artikel ringkas ini disusun atas permintaan Saudara Tika
Mutu atau kualitas dalam bahasa Inggris disebut dengan quality. Kualitas secara umum bermakna sebagai baik buruknya sesuatu objek baik yang terlihat nyata (tangibles) seperti barang yang diproduksi perusahaan dan dijual oleh pengecer, maupun objek yang tidak nyata (intangibles) seperti pelayanan yang diberikan oleh suatu perusahaan jasa. Kualitas bagi konsumen cukup penting dalam pemenuhan kebutuhan mereka. Konsumen akan mencapai tingkat kepuasan yang tinggi ketika produk yang dikonsumsinya memiliki kualitas yang baik. Di sisi lain kualitas juga adalah unsur penting bagi perusahaan, sebab ketika produk yang dihasilkan perusahaan berkualitas maka akan tercipta loyalitas di dalam diri konsumen dan meningkatnya pangsa pasar. Dengan demikian kondisi ini akan berkontribusi terhadap pencapaian laba perusahaan serta memberikan kemampuan bagi perusahaan untuk tetap survive di bisnisnya. Saat ini isu kualitas yang banyak dibicarakan adalah kualitas mutu terpadu (Total Quality Management/TQM). Ini berarti organisasi tidak hanya memperhatikan mutu hasil produksi saja, namun harus mencakup keseluruhan dari proses produksi. Dalam tulisan Narsa dan Yuniawati (2003) menjelaskan beberapa makna dari Total Quality Management (TQM). TQM merupakan suatu sistem yang dapat dikembangkan menjadi pendekatan dalam menjalankan usaha untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa, tenaga kerja, proses dan lingkungannya (Tjiptono 2001). TQM juga merupakan falsafah holistie yang dibangun berdasarkan konsep kualitas, teamwork produktivitas, pengertian dan kepuasan pelanggan (Ishikawa dalam Pawitra, 1993). Dengan demikian TQM merupakan sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi. Di dunia terdapat sebuah lembaga yang sertifikasi mutu yang dikenal dengan ISO (International Organization for Standardization). ISO adalah penerbit dan pengembang terbesar di dunia dari standar internasional yang ada yang berpusat di Genewa, Switzerland. ISO adalah suatu organisasi nonpemerintahan yang menjembatani antara publik dan sektor swasta. Di satu sisi, banyak dari anggotanya ISO ini menjadi bagian dari struktur pemerintahan, atau diberikan mandat oleh pemerintah mereka. Sebaliknya, anggota lain berakar di dalam sektor swasta, setelah disiapkan oleh partnerships nasional dari asosiasi-asosiasi industri (ISO, 2008). Penerapan ISO di suatu perusahaan berguna untuk: meningkatkan citra perusahaan; meningkatkan kinerja lingkungan perusahaan; meningkatkan efisiensi kegiatan; memperbaiki manajemen organisasi dengan menerapkan perencanaan, pelaksanaan, pengukuran dan tindakan perbaikan (plan, do, check, act); meningkatkan penataan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan dalam hal pengelolaan lingkungan; mengurangi resiko usaha; meningkatkan daya saing; meningkatkan komunikasi internal dan hubungan baik dengan berbagai pihak yang berkepentingan; mendapat kepercayaan dari konsumen/mitra kerja/pemodal (Wikipedia, 2008). ISO 9000 (dan seri-serinya) berfokus kepada “manajemen kualitas”, ini berarti hal-hal apa yang harus dipenuhi oleh organisasi, diantaranya: the customer's quality requirements, and applicable regulatory requirements, while aiming to enhance customer satisfaction, and achieve continual improvement of its performance in pursuit of these objectives (ISO, 2008). ISO 9001 merupakan standar sistem manajemen kualitas yag diperkenalkan pertama kali pada tahun 1987. Standar ISO 9001 bukan berfokus kepada produk atau jasa tetapi lebih kepada jaringan organisasi dalam hal desain kegiatan dan operasi untuk meyakinkan bahwa output mampu memenuhi tujuan bisnis utama, yaitu memuaskan pelanggan. Empat area fokus dari pendekatan ISO 9001 tersebut adalah: (1). Tanggung jawab manajemen; (2). Manajemen sumber daya; (3). Realisasi produk, dan (4). Analisis, pengukuran, dan perbaikan (Kuncoro, 2005). ISO 14000 (dan seri-serinya) menitikberatkan perhatian kepada “manajemen lingkungan”, yakni hal-hal apa yang dilakukan organisasi untuk: minimize harmful effects on the environment caused by its activities, and to achieve continual improvement of its environmental performance (ISO, 2008). ISO 14000 merupakan standar internasional tentang sistem manajemen lingkungan secara umum. Sistem manajemen lingkungan adalah suatu sistem yang digunakan oleh perusahaan untuk mengelola lingkungan. Sedangkan untuk bidang konstruksi masih didukung oleh adanya konsep konstruksi berkelanjutan (sustainable construction) (Candra et al.). Elemen ISO 14000 yang terkait dengan proyek konstruksi adalah polusi udara, pembuangan ke sumber air, pasokan air dan pengolahan limbah domestik, limbah dan bahan-bahan berbahaya, gangguan, bunyi/kebisingan dan getaran, radiasi, perencanaan fisik, pengembangan perkotaan, gangguan bahan/material, penggunaan energi, keselamatan dan kesehatan kerja karyawan (Rothery ,1995 dalam Chandra et al., 2005) . Referensi Chandra, Herry P; Djoni; Christian. 2002. “Analisa Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14000) dan Kemungkinan Implementasinya oleh Para Kontraktor Kelas A di Surabaya”. Dimensi Teknik Sipil Vol. 4 No. 2 Tahun 2002, h.77-84. Dede Setiadi, 2006. Pengertian ISO 9000: Sistem Standar Manajemen Mutu. Disampaikan dalam Pelatihan Audit Lingkungan, Kerjasama Departemen Biologi FMIPA IPB dengan Bagian PKSDM Ditjen Dikti Depdiknas pada 11 -20 September 2006 di Hotel Graha Dinar Cisarua Bogor. ISO, 2008. “About ISO”, http://www.iso.org/iso/about.htm. Diakses 22 Juli 2008. Mudrajad Kuncoro, 2005. Strategi: Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif?. Jakarta: Erlangga. Narsa, I Made & Yuniawati, Rani Dwi. 2003. “Pengaruh Interaksi antara Total Quality Management Dengan Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem Penghargaan terhadap Kinerja Manajerial: Studi Empiris pada PT. Telkom Divre V Surabaya”. Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 5, No. 1, Mei 2003, h.18-34. Pawitra, T. 1993. “Kepuasan Pelanggan sebagai Keunggulan Daya Saing”, Journal of Marketing, Prasetya Mulya, Volume I, No. 1. Rothery, Brian, 1995. ISO 14000 and ISO 9000. Vermont: Gower Publishing Limited. Tjiptono, Fandi. 2001. Prinsip-prinsip Total Quality Service. Yogyakarta: Andi Offset. Wikipedia, 2008. “ISO”. http://id.wikipedia.org/wiki/ISO. Diakses 22 Juli 2008.

Share this:

Posting Komentar

 
Copyright © 2014 Azuar Juliandi. Designed by OddThemes