Catatan Kecil

Kamis, 03 Juli 2008

Internet dan Pembelajaran

Pemanfaatan Internet dalam Proses Belajar dan Penulisan Karya Ilmiah Bidang Manajemen dan Bisnis* Oleh: Azuar Juliandi
*Dipublikasikan pada Jurnal Ilmiah Manajemen & Bisnis Vol. 02 No. 02 Oktober 2002
Abstrak Perkembangan teknologi memberikan banyak kemanfaatan bagi dunia pendidikan. Internet adalah salah satu bentuk nyata teknologi yang dapat dimanfaatkan mahasiswa bidang Manajemen dan Bisnis dalam menunjang proses belajar, memperkaya wawasan, dan membantu dalam proses penulisan karya ilmiah. Perpustakaan dan jurnal online yang ada di dunia internet merupakan sumber referensi untuk berbagai keperluan menuntut ilmu. Dengan adanya sumber belajar dalam era modern ini merupakan sebuah pemecahan masalah akibat adanya keterbatasan koleksi perpustakaan universitas. Kata Kunci: Internet, Proses Belajar, dan Penulisan Karya Ilmiah Pendahuluan Tujuan utama mahasiswa perguruan tinggi terutama untuk jenjang pendidikan strata satu adalah memahami metodologi dan falsafah dari suatu ilmu dalam rangka menciptakan ilmuwan-ilmuwan dalam bidangnya, serta memahami ilmu yang dikaji secara mendalam. Mahasiswa menuntut ilmu bukan hanya untuk kepentingan pribadi semata, diharapkan insan akademis ini dapat memanfaatkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku perkuliahan bagi masyarakat luas sesuai perannya sebagai agen pembawa perubahan dan pembaharuan. Pendahuluan Tujuan utama mahasiswa perguruan tinggi terutama untuk jenjang pendidikan strata satu adalah memahami metodologi dan falsafah dari suatu ilmu dalam rangka menciptakan ilmuwan-ilmuwan dalam bidangnya, serta memahami ilmu yang dikaji secara mendalam. Mahasiswa menuntut ilmu bukan hanya untuk kepentingan pribadi semata, diharapkan insan akademis ini dapat memanfaatkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku perkuliahan bagi masyarakat luas sesuai perannya sebagai agen pembawa perubahan dan pembaharuan. Peran mahasiswa ini berkaitan dengan pola kemajuan suatu bangsa yang diindikasikan melalui keinginan tinggi putera-puteranya dalam belajar dan menuntut ilmu. Tobing (2003) menyatakan semakin tinggi pendidikan, hidup manusia akan semakin berkualitas. Dalam kaitannya dengan perekonomian secara umum (nasional), semakin tinggi kualitas hidup suatu bangsa, semakin tinggi tingkat pertumbuhan dan kesejahteraan bangsa tersebut. Mahasiswa salah satu komponen penunjang untuk mewujudkan harapan ini. Penggalian informasi dari berbagai sumber untuk memperkaya wawasan suatu bidang ilmu adalah aktivitas utama mahasiswa didik perguruan tinggi. Untuk saat ini mahasiswa dapat menggali sumber-sumber ilmu dengan begitu mudah dan murah untuk dimanfaatkan semaksimal mungkin, salah satunya adalah melalui penggunaan internet dalam menunjang proses pembelajaran, pencarian ilmu pengetahuan, dan menelusuri referensi untuk penulisan karya ilmiah. Pemanfaatan internet belum menjadi kebutuhan utama mahasiswa-mahasiswa yang menuntut ilmu dalam bidang Manajemen dan Bisnis khususnya di luar pulau Jawa. Penggunaan internet untuk penunjang proses belajar masih sangat jauh dari yang diharapkan, kegiatan berinternet merupakan aktivitas eksklusif bagi sebagian besar mahasiswa. Mahasiswa yang telah menggunakan teknologi informasi internet selama ini hanya dalam sebatas kegiatan di luar kegiatannya sebagai seorang penuntut ilmu, misalnya hanya untuk memanfaatkan fasilitas chatting dan games. Rendahnya minat mahasiswa untuk penggunaan internet, dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan mahasiswa dalam menggunakan komputer, tidak adanya motivasi dari para pendidik, dan mahalnya biaya operasional menggunakan fasilitas internet. Realita semacam ini perlu mendapat perhatian khusus, dengan mensosialisasikan penggunaan teknologi internet dalam proses belajar, tentunya harus didukung oleh berbagai pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan tinggi. Permasalahan Internet bagi Pendidikan Permasalahan selalu timbul dalam dunia pendidikan adalah kekurangan informasi dan referensi akibat terbatasnya jumlah sarana belajar. Ketersediaan buku-buku di perpustakaan terutama pada lembaga pendidikan swasta cukup memprihatinkan dan sangat jauh dari harapan jika yang menjadi tujuan adalah melahirkan sarjana-sarjana berkualitas dari universitas. Kendala bidang pendidikan ini dapat diatasi dengan adanya internet yang bisa diakses oleh peserta didik di perguruan tinggi. Berbagai macam informasi seperti perpustakaan on-line, jurnal on-line, majalah, dan bahkan buku-buku teks yang dapat di-download gratis dari berbagai situs yang ada dalam dunia internet. Mahasiswa bisa mencari apapun yang berkaitan dengan materi perkuliahan disampaikan dosen di kelas, untuk memperbandingkan, memperkaya pengetahuan, dan mencari sesuatu yang memerlukan kejelasan dan pemahaman mendalam. Namun pada praktiknya, sosialisasi internet bagi dunia pendidikan tidak semudah yang dibayangkan dan diharapkan banyak pihak, menurut Rahardjo (2001), terbatasnya pemanfaatan teknologi informasi ini dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya kurangnya penguasaan bahasa Inggris, kurangnya sumber informasi dalam bahasa Indonesia, mahalnya biaya akses internet, dan ketidaksiapan tenaga pendidik. Faktor pertama, merupakan permasalahan utama dalam memanfaatkan segala teknologi hasil karya masyarakat Barat. Produk-produk teknologi yang sampai ke tangan masyarakat dunia umumnya menggunakan komunikasi berbahasa Inggris sehingga menyulitkan bagi para pengguna seperti mahasiswa Indonesia yang umumnya masih memiliki kemampuan rendah dalam bahasa asing, sedangkan banyak informasi-informasi dan ilmu pengetahuan direkayasa dalam bahasa internasional tersebut. Faktor kedua, keterbatasan informasi dan ilmu pengetahuan dalam bahasa Indonesia, menjadi salah satu penyebab rendahnya penggunaan internet dalam negeri. Kesadaran masyarakat Indonesia untuk berbagi ilmu pengetahuan masih sangat rendah dibanding di luar negeri. Informasi masih dianggap suatu hal pribadi dan berharga mahal yang tidak dapat diakses oleh seluruh orang, menjadikan pengetahuan hanya berkembang untuk diri pribadi dan komunitas tertentu saja. Faktor ketiga, adalah kendala mahalnya biaya untuk menggunakan internet di dalam negeri. Untuk mengakses internet pribadi dengan menggunakan jaringan telepon milik pemerintah seseorang harus mengeluarkan biaya hampir sepuluh ribu rupiah per jam sehingga membatasi pemanfaatan internet tersebut. Solusi ini dapat dipecahkan dengan menggunakan internet pada warung-warung internet dengan biaya yang lebih murah antara dua ribu sampai tiga ribu rupiah per jam. Namun masih saja terlalu mahal untuk seorang mahasiswa apabila harus menggunakan dalam frekuensi tinggi (selalu mengakses). Faktor terakhir, permasalahan dari tenaga pendidik itu sendiri yang masih belum siap menggunakan teknologi internet dalam proses pengajarannya akibat kurangnya kemampuan dosen dalam bidang ini. Seorang dosen tidak akan pernah menyarankan kepada mahasiswa memperkaya wawasan dengan fasilitas internet akibat kekurangmampuannya sendiri. Dampak akhir yang terjadi mahasiswa tidak akan termotivasi untuk mengembangkan diri jika dosen tidak pernah menyarankan pemanfaatan sumber ilmu non formal tersebut. Masalah terpenting dari sekian faktor penghambat di atas terletak pada faktor ketiga dan keempat yakni mahalnya biaya akses dan keterbatasan dosen. Jika kendala bahasa tidak menjadi masalah, lambat laun mahasiswa akan terus belajar dengan sendirinya dengan tingginya frekuensi penggunaan internet, sehingga mereka akan lebih memahami penguasaan istilah-istilah asing dari internet tersebut. Sumber motivator utama dari dosen adalah faktor terpenting dalam mensosialisasikan kegiatan penunjang pembelajaran. Misalnya untuk melengkapi informasi tentang sebuah kajian masalah di dalam kelas, mahasiswa dianjurkan untuk membuka homepage milik dosen, atau mengakses situs-situs lain yang disarankan dosen. Dari segi mahalnya biaya kendala ini dapat diatasi dengan berperan penting lembaga pendidikan/universitas untuk mengembangkan sistem pembelajaran internet dengan membangun sebuah jaringan internet di lembaga pendidikan, menyediakan sarana penyewaan dengan biaya yang lebih murah dibanding warung internet milik penguasaha bisnis. Pentingnya Internet bagi Dunia Pendidikan Tinggi Sebuah kemajuan dapat dicapai tidak hanya melalui lembaga formal semata, jauh lebih memungkinkan manusia memanfaatkan pendidikan formal untuk mencapai pengembangan diri menuju manusia berkompeten. Seperti halnya mahasiswa sebagai insan perguruan tinggi yang tugas utamanya adalah belajar, dapat mengembangkan kemampuan, menggali ilmu pengetahuan dari berbagai sumber yang tersedia di lingkungan. Sumber ilmu tradisional dapat diperoleh melalui para pendidik seperti guru dan dosen, ditambah dengan buku-buku yang tersedia di perpustakaan atau milik pribadi. Namun memiliki keterbatasan karena mahalnya biaya yang harus dikorbankan untuk hal tersebut. Penggalian ilmu dalam pendekatan modern dapat diperoleh melalui pemanfaatan hasil teknologi yang berkembang sangat pesat. Jika pada tahun 80-an sampai 90-an komputer merupakan teknologi yang dianggap dapat memajukan para pencari ilmu, maka pada akhir abad 20 dan permulaan abad 21 ini salah satu sumber pembelajaran yang bisa dimanfaatkan oleh siapa saja adalah memanfaatkan fasilitas internet. Internet berawal dari institusi pendidikan dan penelitian di Amerika Serikat. Penggunaan Internet untuk kepentingan bisnis baru dilakukan semenjak tahun 1995, sekitar enam tahun lalu. Di luar negeri, Internet ini sering diasosiasikan dengan perguruan tinggi, sementara di Indonesia, Internet lebih diasosiasikan dengan bisnis (Internet Service Provider/ISP, e-commerce) dan entertainment (Raharjo, 2001). Rendahnya orientasi masyarakat pendidikan Indonesia untuk menggunakan teknologi informasi ini memungkinkan terjadinya ketertinggalan pengetahuan yang sudah dicapai oleh negara-negara Barat. Para mahasiswa perguruan tinggi sebenarnya dapat mengejar ketertinggalan tersebut jika mereka memiliki good will untuk selalu belajar dan menggali pengetahuan dari internet. Namun hal ini tidak dapat berjalan begitu saja, tanpa adanya dukungan pihak perguruan tinggi, kesediaan untuk membangun cyber technology di kampus atau minimal menyediakan sarana komputer lengkap jaringan internet adalah sebuah tindakan mulia untuk sarana penggalian ilmu pengetahuan. Di sinilah letak peran penyelenggara pendidikan, membangun perguruan tinggi adalah mempersiapkan peserta didik yang tidak sekedar sarjana tanpa kompetensi apapun. Internet dapat dimanfaatkan oleh dunia pendidikan tinggi tidak hanya bagi mahasiswa semata, tenaga pendidik seperti dosen diharapkan terlebih dahulu memulai langkah menuju kemajuan ini dan kemudian mensosialisasikannya kepada mahasiswa untuk terlibat langsung pada proses penunjang pembelajaran dengan memanfaatkan internet (Rekdale). Bagi para pendidik internet menawarkan beberapa kesempatan untuk diraih: a. Pengembangan Profesional 1. Meningkatkan pengetahuan 2. Berbagi sumber diantara rekan sejawat/ sedepartemen 3. Bekerjasama dengan pendidik dari luar negeri 4. Kesempatan untuk menerbitkan /mengumumkan secara langsung 5. Mengatur komunikasi secara teratur 6. Berpatisipasi dalam forum dengan rekan sejawat baik lokal maupun internasional. b. Sumber bahan mengajar : 1. Mengakses rencana belajar mengajar & metodologi baru 2. Bahan baku & bahan jadi cocok untuk segala bidang pelajaran 3. Mengumumkan dan berbagi sumber. Sangat tingginya popularitas/sangat tingginya minat untuk meningkatkan siswa lebih terfokus belajar. Internet juga memberikan kemanfaatan besar untuk siswa. Internet menawarkan kesempatan untuk: a. Belajar sendiri secara cepat 1. Meningkatkan pengetahuan 2. Belajar berinteraktif 3. Mengembangkan kemampuan di bidang penelitian b. Memperkaya diri 1. Meningkatkan komunikasi dengan siswa lain 2. Meningkatkan kepekaan akan permasalahan yang ada diseluruh dunia Pemanfaatan Internet untuk Penulisan Karya Ilmiah dan Penelitian Karya ilmiah merupakan produk perguruan tinggi yang mencerminkan luasnya pengetahuan dan kemampuan orang-orang di dalamnya. Sebuah pemikiran yang dimiliki seseorang dapat terlihat dari wacana yang dituangkan dalam tulisan ilmiah, sehingga dapat bermanfaat bagi pembaca. Karya ilmiah seperti makalah dan penelitian memerlukan sumber referensi dari berbagai sumber. Sumber konvensional selalu digunakan oleh mahasiswa dan dosen untuk penulisan umumnya menggunakan buku-buku teks berisikan teori-teori dan jurnal-jurnal ilmiah berbentuk tulisan di atas kertas. Namun seperti telah diuraikan sebelumnya, tidak semua perguruan tinggi dapat menyediakan referensi ilmiah dengan lengkap karena keterbatasan dana dan kemampuan pengelolaan, menyebabkan terhambatnya proses pembelajaran. Mengatasi permasalahan ini, perolehan referensi selain dengan cara tradisional di atas dapat dipecahkan dengan memanfaatkan referensi-referensi dari berbagai situs internet. Saat ini telah berkembang perpustakaan maya (virtual library). Virtual library didefinisikan sebagai pusat informasi yang mengumpulkan informasi ataupun koleksi dalam bentuk digital. Dari arti kata secara langsung virtual library dapat diartikan sebagai perpustakaan maya dimana secara fisik fasilitas/gedung perpustakaan yang dimaksud tidak ada tetapi perpustakaan tersebut bisa menampung ataupun menyajikan fasilitas-fasilitas yang biasa disediakan oleh perpustakaan yang konvensional (Gunawan, 2002). Fasilitas yang ada dalam virtual library misalnya jurnal online, bahan-bahan perkuliahan, informasi-informasi ilmu dan sebagainya yang tersusun dalam bentuk teks, gambar, animasi, video, audio, halaman web, dan program. Para kalangan akademisi baik dosen dan mahasiswa dapat menggunakan referensi yang tersimpan dalam server-server yang tersebar di seluruh dunia. Alternatif ini dapat digunakan karena pada prinsipnya tidak ada perbedaan fungsi antara referensi cetakan (printing reference) dan referensi elektronis (electronic reference). Berdasarkan penelitian, hampir 90% mahasiswa di Amerika mencari informasi yang berkaitan dengan studi mereka melalui Internet. Dalam setiap detik ada sekitar 7 orang yang mulai belajar meng-klik mouse untuk memasuki dunia maya ini (Wibisono, 1998). Pencarian informasi untuk studi semacam ini bisa diterapkan dalam dunia pendidikan kita dengan sesegera mungkin agar ketertinggalan dalam pembelajaran dapat dikejar seperti negara-negara maju di luar negeri. Dari sisi ilmu penelitian, internet memberikan sumbangan yang sangat besar, terutama berkaitan dengan pencarian referensi berupa teori, hasil-hasil penelitian terdahulu yang dapat memperkaya wacana penulisan laporan penelitian. Disamping untuk referensi server-server dari berbagai belahan dunia banyak menyediakan data sekunder untuk melengkapi data-data penelitian para mahasiswa dan dosen guna memperoleh hasil kajian komprehensif dan mendalam. Dunia pendidikan tinggi di luar negeri telah menggunakan Digital Library (perpustakaan digital) dalam mempublikasikan penelitian, seperti yang dilakukan di Virginia Tech tahun 1997, dan terdapat 1.625 buah tesis yang dapat diakses secara online. Kemudian “Networked Digital Library of Theses and Dissertations” West Virginia University di Amerika. Tujuh universitas di Australia University of New South Wales, University of Melbourne, University of Quenland, dan lainnya (KMRG, 2001). Melalui publikasi penelitian pada perpustakaan digital tersebut seorang peneliti dapat melihat bagaimana pola penelitian yang dilakukan mahasiswa dan dosen di universitas-universitas luar negeri, membandingkannya dengan penelitian lokal, dan menarik hal-hal penting untuk diaplikasikan bagi penelitian pribadi semacam skripsi, tesis, dan disertasi. Cara ini dapat memberikan kemanfaatan besar untuk perkembangan dan kemajuan penelitian mahasiswa dan dosen perguruan tinggi. Indonesia juga memiliki jaringan perpustakaan digital semacam itu. Salah satu proyek yang telah terwujud Jaringan perpustakaan digital pertama di Indonesia adalah Indonesia Digital Library Network (IndonesiaDLN), mendapatkan pengakuan internasional setelah meraih juara pertama dalam kompetisi perpustakaan digital bagi negara berkembang yang diselenggarakan American Society for Information Science and Technology (ASIST). IndonesiaDLN adalah sebuah jaringan dalam arti sebenarnya, baik secara fisik yang menggunakan media internet maupun secara kolaborasi (DLN, 2003). Dengan adanya perpustakaan digital ini dapat melengkapi keterbatasan perpustakaan perguruan tinggi, sehingga mahasiswa dan dosen yang membutuhkan referensi tertentu bagi penelitian telah dapat mengakses dan menggunakannya dalam memperkaya khasanah tulisan ilmiah mereka. Masalah plagiatisme karya akhir mahasiswa S-1, sebenarnya dapat diatasi dengan metode memperbolehkan mahasiswa menggunakan referensi internet dalam penelitian mereka. Kekhawatiran para pendidik bahwa penggunaan internet dapat menunjang plagiatisme adalah sesuatu yang tidak beralasan. Knowledge Management Research Group (KMRG) ITB justru menyarankan untuk mengahadapi ketakutan plagiatisme dapat menggunakan on-line internet sebagai solusinya. Plagiatisme terjadi selama ini menurut MKRG (2001) adalah karena: a. Informasi tentang suatu skripsi/tesis yang dijiplak adalah sangat terbatas, hanya sedikit orang yang mengetahui. Bahkan mungkin hanya penulis, dosen pembimbing, dan si penjiplak yang mengetahui. b. Karena seseorang tahu bahwa tidak banyak orang yang mengetahui tentang skripsi/tesis ini, maka dengan tenang mereka dapat menjiplak tanpa diketahui. Akibat yang akan terjadi jika dalam penelitian diperbolehkan menggunakan referensi internet adalah: c. Karena skripsi/tesis tersebut dapat mudah diakses melalui internet, maka akan banyak orang yang bisa membacanya. d. Jika banyak orang yang dapat membaca skripsi/tesis tersebut, maka semakin mudah kita mengetahui kalau ada orang yang menjiplak untuk kepentingan pribadinya. e. Jika kita merasa banyak orang yang sudah tahu dan membaca sebuah tesis, maka keinginan untuk menjiplak otomatis akan terhambat, karena pasti akan ketahuan. f. Proses kontrol dan evaluasi terhadap skripsi/tesis bukan hanya pada saat defense atau sidang akhir saja yang hanya dihadiri penguji dan sipervisor. Dengan informasi online, akhirnya pengujian dilakukan oleh masyarakat luas. Masyarakat akan bisa menilai kualitas tesis terhadap tesis sejenis sebelumnya. Alasan-alasan di atas memungkinkan perguruan tinggi dan para dosen memberikan kesempatan kepada mahasiswanya menggunakan fasilitas referensi internet agar masalah plagiatisme dapat dicegah sedini mungkin. Bahan-bahan yang dapat diperoleh dari berbagai situs untuk keperluan penelitian antara lain: a. Kajian teori/kepustakaan. Mahasiswa dapat merujuk teori-teori dari skripsi, tesis, jurnal, artikel dengan menyebutkan secara jujur sumber referensinya. b. Menemukan permasalahan apa yang akan diteliti, yang dapat dituangkan dalam latar belakang masalah atau alasan penting pemilihan judul. c. Melihat cara penulisan dan metodologi penelitian yang dilakukan para peneliti lain, untuk kemudian mengaplikasikannya dalam penelitian pribadi. d. Menemukan data-data sekunder untuk melengkapi data penelitian e. Hal-hal lain yang dapat menunjang wawasan penelitian mahasiswa. Menurut pemikiran penulis, cara yang dapat digunakan untuk mensosialisasikan hal ini sekaligus sebagai solusi cermat dalam pemanfaatan referensi online adalah sebagai berikut: a. Dosen memperbolehkan dan mungkin mewajibkan mahasiswa yang sedang melakukan penelitian mencantumkan referensi yang dikutip dari situs-situs internet. b. Jika memungkinkan dosen mendampingi mahasiswa dalam melakukan penelusuran referensi. Untuk hal ini dosen pembimbing perlu menyediakan waktu khusus bagi mahasiswa. c. Jika metode kedua tidak memungkinkan, mahasiswa dapat melakukan penelusuran sendiri, untuk kemudian menunjukkan printout hasil penelusuran, sebelum penulisan dilakukan. Cara ini dapat menghindari mahasiswa melakukan penjiplakan penuh hasil tulisan dari internet untuk penulisan mereka, karena adanya kontrol dari dosen. Hal utama dalam pemanfaatan sarana internet ini adalah kejujuran dalam penulisan sumber referensi. Penelusuran Referensi Manajemen dan Bisnis di Internet Lembaga-lembaga pendidikan telah banyak merancang web-site mereka yang bersifat terbuka (opening-source) dan dapat diakses oleh siapa saja yang bermaksud menggali ilmu. Dalam bidang manajemen dan bisnis, situs-situs yang dapat ditelusuri adalah situs-situs pendidikan tinggi, lembaga penelitian, media massa on-line, seperti: Universitas Gajah Mada, Universitas Sumatera Utara, Universitas Airlangga, Universitas Parahiyangan, Universitas Trisakti, Universitas Petra, Universitas Riau, Universitas Katolik Widyamandala, Jaringan Perpustakaan ITB, Pustaka Bogor, Universitas Bina Nusantara, CIDES, Perpustakaan Negara Malaysia, Perpustakaan Negri Kedah, Perpustakaan Sultan Ismail, Trengganu Public Library, Tun Abdul Razak, Perpustakan Pustaka Aksara, Library of Congress, Indonesia University of Chicago Library, University of Iowa Libraries, Melbourne University Library, Detik.com, kompas.com, dan situs-situs lainnya. Manfaat yang diperoleh bagi mereka yang berada dalam lingkungan ilmu manajemen adalah: 1. Memperkaya ilmu manajemen dan bisnis yang dapat dipergunakan untuk penambahan wawasan dari apa yang telah diperoleh dari perkuliahan. 2. Menggali masalah-masalah manajemen dan bisis yang up todate. 3. Menjadikan sebagai alternatif referensi selain referensi yang ada di perpustakaan, yang dapat digunakan untuk keperluan penulisan karya ilmiah seperti makalah kuliah, skripsi, dan lainnya. 4. Mengembangkan kemampuan melakukan bisnis melalui internet Dalam memudahkan pencarian suatu karya ilmiah bidang Manajemen dan Bisnis di internet, penelusur dapat menggunakan search engine atau mesin pencari misalnya: google.com, search.yahoo.com, catcha.com, dan lain-lain. Diantara berbagai search engine yang telah digunakan, penulis memilih google.com sebagai alternatif tercepat dan akurat dalam mencari sebuah tulisan di internet. Cara melakukan penelusuran hanya mencantumkan kata kunci tentang sesuatu yang akan dicari, lebih rinci sebagai berikut: a. Buka halaman “internet explorer” dengan cara meng-klik menu “startinternet explorer”, dan ketikkan pada “address” nama search engine yang hendak digunakan, misalnya http://www.google.com (lihat gambar 1) b. Setelah muncul halaman google, ketikkan kata kunci yang hendak ditelusuri, misalnya “job commitment”, tekan enter atau klik “google search”. c. Hasil pencarian oleh google yang berhubungan dengan “job commitment”, akan ditampilkan dalam beberapa halaman, klik satu persatu hasil pencarian yang tampak, dan dapat dilanjutkan ke halaman berikutnya, dengan meng-klik “next” Penelusuran bidang kajian manajemen dan bisnis dengan cara seperti di atas akan dapat menunjang proses pembelajaran bagi mahasiswa untuk memperkaya wawasan manajemen dan bisnis, serta memanfaatkan hasil pencarian untuk penulisan karya ilmiah atau penelitian tugas akhir. Metode Penulisan Referensi dari Sumber On-line Metode penulisan referensi internet yang dicantumkan dalam kepustakaan (daftar pustaka) merupakan hal penting untuk menyamakan teknik penulisan bagi mereka yang merujuk kepada referensi internet. Dalam bibliografi dianjurkan agar reference yang bersumber dari internet dinyatakan sebagai berikut (lihat Tarumingkeng, Manaf, dkk) misal: Senge, Peter M. The Ecology of Leadership. Leader to Leader No. 2, Fall 1996. http://www.pfdf.org/leaderbooks/L2L/fall96/senge.html, dikunjungi 29 Mei 1998 Clark, J.B. Real Issues Concerning Interest. Quarterly Journal of Economics, volume 10. http://socserv2.socsci.mcmaster.ca/~econ/ugcm/3ll3/clarkjb/clarkjb002.html, visited Sept. 2, 2000. Stocks, J.T. The Null Hypothesis: Type I Error and Alpha.http://members.home.net/martient/statrev/strv48.htm, visited Aug. 2, 2000. Gates, B. Microsoft Windows and The Universe, http://www.microsoft.com, diakses tanggal 12 Maret 2002 pukul 12:03. Jika pada saat mengunjungi website tertentu kita lupa mencatat sumber (URL), dapat dicari dengan membuka file tersebut, misalnya di microsoft internet-explorer dengan cara, klik "view", klik "source", akan terbuka file: source dalam teks ascii. kutiplah alamat URL, contoh: saved from URL= (0043) http://www.ditext.com/bonjour/bonjour2.html, maka sumber (URL) adalah: http://www.ditext.com/bonjour/bonjour2.html Beberapa petunjuk/ pendapat tentang pengutipan dan penyantuman URL dalam websites dapat dilihat antara lain di: A brief intro to copyright, http://www.templetons.com/brad/copyright.html Linking Rights, http://www.templetons.com/brad/linkright.html 10 Big Myths about copyright explained, http://www.templetons.com/brad/copymyths.html Copyright on the WWW: Linking and Liability, http://www.richmond.edu/~jolt/v4i2/cavazos.html Policy on linking to other sites, http://www.dickalba.demon.co.uk/design/lpolicy.htm Dikarenakan tidak adanya sensor dalam Internet, maka kita perlu mengevaluasi kualitas tulisan / buku / acuan yang ada di Internet. Berikut ini dibahas cara-cara mengukur kualitas tulisan di Internet (Wibisono, 1998): b. Reliabilitas: referensi yang dicari sebaiknya dipertimbangkan reliabilitasnya, khususnya dari sisi pengarangnya. Jika pengarangnya memang ahli di bidangnya, maka tulisan tersebut dapat dipercaya kualitasnya. Pada bagian kover belakang buku, biasanya ditulis riwayat singkat penulisnya, misalnya pengalaman menulis buku, studinya, dan jenjang kariernya. Dari informasi ini kita dapat menilai seberapa besar reliabilitas buku yang ditulis saat ini dalam hubungannya dengan bidang ilmunya dan pengalaman dalam menulis buku. c. CARS (Credibility Accuracy Reasonableness and Support) checklist: Cars checklist (Robert Harris, 1997) dapat digunakan untuk menguji kualitas informasi yang berasal dari Internet. - Pertama, kredibiltas menyangkut sumber informasinya yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan yang memungkinkan kita dapat mempercayainya; kejelasan latar belakang pengarang yang menyangkut pendidikan, alamat, pengalaman, kedudukan, dan penilaian sesama penulis; adanya kontrol kualitas dari sesama penulis; refeferensi yang jelas diambil dari jurnal atau hasil penelitian lainnya. - Kedua, akurasi meliputi tidak ketinggalan jaman (up to date), bersifat factual, detil, pasti, komprehensive, berorientasi pada pembaca dan tujuan, menjadikan sumber saat ini bukan informasi yang sudah kedaluwarsa, dan dapat memberikan gambaran kebenaran secara utuh. - Ketiga, dapat diterima dengan akal sehat yang meliputi adil dan tidak memihak, memberikan keseimbangan, bersifat obyektif, tidak memunculkan konflik kepentingan, tidak bersifat menghasut; mempunyai tujuan untuk dijadikan sebagai sumber yang dapat dipercaya karena memunculkan kebenaran yang utuh. Penutup Kemajuan teknologi informasi memberikan kemudahan bagi mahasiswa untuk memperoleh berbagai ilmu, diantaranya adalah perkembangan internet yang dapat dimanfaatkan untuk proses belajar mengajar di perguruan tinggi, misalnya dalam menelusuri berbagai referensi untuk penulisan karya ilmiah dan penelitian bagi dosen dan mahasiswa manajemen dan bisnis. Sosialisasi internet untuk pendidikan dapat dilakukan dengan upaya serius dari pihak perguruan tinggi, dosen sebagai staff pengajar, dan motivasi yang tinggi di dalam diri mahasiswa. Dengan demikian akan tercipta mahasiswa-mahasiswa yang lebih berkembang dalam proses menuntut ilmu. Referensi Gunawan, Bambang. 2002. Workshop Penyusunan Rancangan Pembelajaran Berbasis Internet. 17 s.d 20 Desember 2002, di Hotel Griya Astoeti, Jalan Raya Puncak Km. 79,3, Casarua, Bogor. http://www1.bpkpenabur.or.id/kps-jkt/p4/ava/bambang/edu/ homepage.htm IDLN. 2003. Indonesia DLN Mendapatkan Pengakuan Internasional. Indonesia Digital Libray Netwok. http://idln.itb.ac.id/modules.php KMRG-Knowledge Management Research Group. 2001. Meningkatkan Kualitas Lulusan Perguruan Tinggi Melalui Digital Library: Tugas Akhir, Tesis, dan Disertasi (Network of Digital Library . Perpustakaan Pusat Institut Teknologi Bandung. Rahardjo, Budi. 2001. Internet untuk Pendidikan. PPAU Mikroelektronika ITB. Bandung. http://budi.insan.co.id/articles/internet-pendidikan.doc. Rekdale, Philip. Internet dan Pendidikan. Teknologi Universitas dan Sekolah. http://www.teknologi.us. Tobing, Elwin. 2003. Pendidikan dan Pertumbuhan Ekonomi (1). The Prospect and The Indonesian Institute. Wibisono. 1998. Tata Cara Dasar Melakukan Survey di Internet. http://www.w3.org/TR/REC-html40



Share this:

Posting Komentar

 
Copyright © 2014 Azuar Juliandi. Designed by OddThemes