Catatan Kecil

Rabu, 23 Juli 2008

Pengenalan ISO

Artikel ringkas ini disusun atas permintaan Saudara Tika
Mutu atau kualitas dalam bahasa Inggris disebut dengan quality. Kualitas secara umum bermakna sebagai baik buruknya sesuatu objek baik yang terlihat nyata (tangibles) seperti barang yang diproduksi perusahaan dan dijual oleh pengecer, maupun objek yang tidak nyata (intangibles) seperti pelayanan yang diberikan oleh suatu perusahaan jasa. Kualitas bagi konsumen cukup penting dalam pemenuhan kebutuhan mereka. Konsumen akan mencapai tingkat kepuasan yang tinggi ketika produk yang dikonsumsinya memiliki kualitas yang baik. Di sisi lain kualitas juga adalah unsur penting bagi perusahaan, sebab ketika produk yang dihasilkan perusahaan berkualitas maka akan tercipta loyalitas di dalam diri konsumen dan meningkatnya pangsa pasar. Dengan demikian kondisi ini akan berkontribusi terhadap pencapaian laba perusahaan serta memberikan kemampuan bagi perusahaan untuk tetap survive di bisnisnya. Saat ini isu kualitas yang banyak dibicarakan adalah kualitas mutu terpadu (Total Quality Management/TQM). Ini berarti organisasi tidak hanya memperhatikan mutu hasil produksi saja, namun harus mencakup keseluruhan dari proses produksi. Dalam tulisan Narsa dan Yuniawati (2003) menjelaskan beberapa makna dari Total Quality Management (TQM). TQM merupakan suatu sistem yang dapat dikembangkan menjadi pendekatan dalam menjalankan usaha untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa, tenaga kerja, proses dan lingkungannya (Tjiptono 2001). TQM juga merupakan falsafah holistie yang dibangun berdasarkan konsep kualitas, teamwork produktivitas, pengertian dan kepuasan pelanggan (Ishikawa dalam Pawitra, 1993). Dengan demikian TQM merupakan sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi. Di dunia terdapat sebuah lembaga yang sertifikasi mutu yang dikenal dengan ISO (International Organization for Standardization). ISO adalah penerbit dan pengembang terbesar di dunia dari standar internasional yang ada yang berpusat di Genewa, Switzerland. ISO adalah suatu organisasi nonpemerintahan yang menjembatani antara publik dan sektor swasta. Di satu sisi, banyak dari anggotanya ISO ini menjadi bagian dari struktur pemerintahan, atau diberikan mandat oleh pemerintah mereka. Sebaliknya, anggota lain berakar di dalam sektor swasta, setelah disiapkan oleh partnerships nasional dari asosiasi-asosiasi industri (ISO, 2008). Penerapan ISO di suatu perusahaan berguna untuk: meningkatkan citra perusahaan; meningkatkan kinerja lingkungan perusahaan; meningkatkan efisiensi kegiatan; memperbaiki manajemen organisasi dengan menerapkan perencanaan, pelaksanaan, pengukuran dan tindakan perbaikan (plan, do, check, act); meningkatkan penataan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan dalam hal pengelolaan lingkungan; mengurangi resiko usaha; meningkatkan daya saing; meningkatkan komunikasi internal dan hubungan baik dengan berbagai pihak yang berkepentingan; mendapat kepercayaan dari konsumen/mitra kerja/pemodal (Wikipedia, 2008). ISO 9000 (dan seri-serinya) berfokus kepada “manajemen kualitas”, ini berarti hal-hal apa yang harus dipenuhi oleh organisasi, diantaranya: the customer's quality requirements, and applicable regulatory requirements, while aiming to enhance customer satisfaction, and achieve continual improvement of its performance in pursuit of these objectives (ISO, 2008). ISO 9001 merupakan standar sistem manajemen kualitas yag diperkenalkan pertama kali pada tahun 1987. Standar ISO 9001 bukan berfokus kepada produk atau jasa tetapi lebih kepada jaringan organisasi dalam hal desain kegiatan dan operasi untuk meyakinkan bahwa output mampu memenuhi tujuan bisnis utama, yaitu memuaskan pelanggan. Empat area fokus dari pendekatan ISO 9001 tersebut adalah: (1). Tanggung jawab manajemen; (2). Manajemen sumber daya; (3). Realisasi produk, dan (4). Analisis, pengukuran, dan perbaikan (Kuncoro, 2005). ISO 14000 (dan seri-serinya) menitikberatkan perhatian kepada “manajemen lingkungan”, yakni hal-hal apa yang dilakukan organisasi untuk: minimize harmful effects on the environment caused by its activities, and to achieve continual improvement of its environmental performance (ISO, 2008). ISO 14000 merupakan standar internasional tentang sistem manajemen lingkungan secara umum. Sistem manajemen lingkungan adalah suatu sistem yang digunakan oleh perusahaan untuk mengelola lingkungan. Sedangkan untuk bidang konstruksi masih didukung oleh adanya konsep konstruksi berkelanjutan (sustainable construction) (Candra et al.). Elemen ISO 14000 yang terkait dengan proyek konstruksi adalah polusi udara, pembuangan ke sumber air, pasokan air dan pengolahan limbah domestik, limbah dan bahan-bahan berbahaya, gangguan, bunyi/kebisingan dan getaran, radiasi, perencanaan fisik, pengembangan perkotaan, gangguan bahan/material, penggunaan energi, keselamatan dan kesehatan kerja karyawan (Rothery ,1995 dalam Chandra et al., 2005) . Referensi Chandra, Herry P; Djoni; Christian. 2002. “Analisa Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14000) dan Kemungkinan Implementasinya oleh Para Kontraktor Kelas A di Surabaya”. Dimensi Teknik Sipil Vol. 4 No. 2 Tahun 2002, h.77-84. Dede Setiadi, 2006. Pengertian ISO 9000: Sistem Standar Manajemen Mutu. Disampaikan dalam Pelatihan Audit Lingkungan, Kerjasama Departemen Biologi FMIPA IPB dengan Bagian PKSDM Ditjen Dikti Depdiknas pada 11 -20 September 2006 di Hotel Graha Dinar Cisarua Bogor. ISO, 2008. “About ISO”, http://www.iso.org/iso/about.htm. Diakses 22 Juli 2008. Mudrajad Kuncoro, 2005. Strategi: Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif?. Jakarta: Erlangga. Narsa, I Made & Yuniawati, Rani Dwi. 2003. “Pengaruh Interaksi antara Total Quality Management Dengan Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem Penghargaan terhadap Kinerja Manajerial: Studi Empiris pada PT. Telkom Divre V Surabaya”. Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 5, No. 1, Mei 2003, h.18-34. Pawitra, T. 1993. “Kepuasan Pelanggan sebagai Keunggulan Daya Saing”, Journal of Marketing, Prasetya Mulya, Volume I, No. 1. Rothery, Brian, 1995. ISO 14000 and ISO 9000. Vermont: Gower Publishing Limited. Tjiptono, Fandi. 2001. Prinsip-prinsip Total Quality Service. Yogyakarta: Andi Offset. Wikipedia, 2008. “ISO”. http://id.wikipedia.org/wiki/ISO. Diakses 22 Juli 2008.

Senin, 14 Juli 2008

Survey EQ dan SQ

Di bawah ini tersedia 2 buah kuisioner tentang Emotional Quotient (EQ) dan Spiritual Quotient (SQ). Data hasil survey ini akan menjadi bahan diskusi dalam pembelajaran Perilaku Organisasi. Klik salah satu atau seluruh kuisioner di bawah ini (sebaiknya diisi kedua-duanya): Kecerdasan Emosional / Emotional Quotient (EQ) Isi Kuisioner EQ Lihat Hasil Kuisioner EQ Kecerdasan Spiritual / Spiritual Quotient (SQ) Isi Kuisioner SQ Lihat Hasil Kuisioner SQ Perhatian! Setelah Anda mengisi seluruh item kuisioner dan diakhiri dengan menekan tombol submit, berarti data yang telah Anda isi sudah terkirim ke server. Terima kasih.


Jumat, 11 Juli 2008

Kuisioner EQ, SQ

Beberapa orang mahasiswa Program Studi Manajemen bermaksud melakukan penelitian tentang kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual untuk skripsi mereka. Di bawah ini tersedia bahan baku instrumen/kuisioner tentang kedua hal tersebut. Hanya saja para mahasiswa yang ingin menggunakan perlu melakukan pengujian reliabilitas dan validitas instrumen tersebut agar benar-benar mampu mengukur kedua variabel yakni EQ dan SQ untuk penelitiannya. Instrumen Kecerdasan Emosional Saya memiliki kepercayaan diri yang tinggi Saya selalu sadar baik buruknya apa yang saya lakukan Saya cukup tegas terhadap diri sendiri Saya tidak selalu tergantung kepada orang lain Saya suka bekerja sama dengan orang lain Dalam mengambil tindakan, saya selalu mempertimbangkan perasaan orang lain Saya suka membantu orang lain yang sedang kesusahan Saya selalu bisa menerima dan menghargai pendapat orang lain Saya suka mendengarkan keluhan orang lain dengan penuh perhatian Saya bisa memahami kesalahan orang lain dan memaafkannya Saya selalu bersikap jujur kepada orang lain Saya bisa menerima apapun masalah yang terjadi dalam hidup saya Saya mampu memecahkan masalah dengan baik Saya dapat dengan mudah mengatasi rasa stress Saya tidak mudah putus asa atau kecewa jika apa yang saya rencanakan berbeda dengan apa yang saya harapkan Saya selalu optimis dengan kehidupan ini Saya yakin di masa depan saya akan bisa sukses Saya bisa menikmati hidup ini dengan apa adanya Instrumen Kecerdasan Spiritual Saya selalu berdo’a untuk memohon ampunan kepada Allah Apa yang saya lakukan selalu sesuai dengan ajaran Agama Islam Bagi saya keimanan adalah penting bagi saya Ketika mengalami masalah hidup, saya selalu mengadu kepada Allah Saya jarang meninggalkan ibadah sholat Saya selalu merasa bahwa diri ini berharga Saya merasakan ketenangan ketika saya selesai beribadah Saya percaya tentang adanya surga dan neraka Saya sangat suka mendengar ceramah-ceramah dari ustad Saya selalu bersikap dan bertutur kata yang baik kepada orang lain Saya selalu membaca kita suci Al-Qur’an Saya selalu mengajak orang lain berbuat baik Saya selalu menghadiri pengajian atau ceramah-ceramah agama Saya selalu merasakan kehadiran Allah dalam hidup saya Saya selalu pergi ke mesjid untuk sholat Saya suka membantu orang lain yang kesusahan Saya tidak percaya kepada kekuatan jimat atau mantera-mantera Saya tidak suka iri kepada orang lain Saya selalu berusaha untuk memperbaiki ibadah saya Saya selalu membaca buku-buku agama


Hubungan IQ, EQ, dan SQ dengan Kesuksesan Kerja

Suplemen Mata Kuliah Perilaku Organisasi, 2008
Dalam kajian perkuliahan "Perilaku Organisasi" khususnya pada Subbab "Dasar-dasar Perilaku Individual" Stephen P. Robbin (1996) membicarakan tentang kemampuan manusia yang terdiri dari 2, yakni: 1). Kemampuan Fisik, yang berkaitan dengan stamina, kecekatan, dan kekuatan; 2). Kemampuan Intelejensi (Intelegencee Quotient/IQ), yang diindikasikan dengan kemahiran berhitung, pemahaman verbal, kecepatan perseptual, penalaran indusktif, penalaran deduktif, visualisasi ruang, dan ingatan. Namun dalam perkembangannya, pakar-pakar psikologi dan neuroscience banyak melakukan penelitian bahwa setidaknya ada 2 lagi bentuk kecerdasan manusia disamping IQ, mereka menyebutnya dengan kecerdasan emosional (emotional intelegency), dan kecerdasan spiritual (spiritual intelegency). Guna melengkapi pemahaman tentang ketiga bentuk kecerdasan tersebut dan bagaimana dampaknya terhadap dunia kerja, dapat kita pahami dari cuplikan video berikut ini: Pernyataan dalam video di atas bahwa sebenarnya IQ, EQ, dan SQ tersimpan di dalam otak manusia melalui penyelidikan-penyelidikan ilmiah di bidang neouroscience, yakni: - IQ terletak pada Neokorteks - EQ terletak lymbic system - SQ terletak pada temporallobe Lalu bagaimana kaitan ketiga bentuk kecerdasan tersebut terhadap kesuksesan seseorang dalam kehidupan bekerja di organisasi seperti perusahaan? Kesuksesan bekerja akan bisa dicapai apabila kita mampu mengintegrasikan ketiga bentuk kecerdasan tersebut di dalam diri kita. Apabila seorang karyawan hanya berfokus kepada salah satu bentuk kecerdasan saja, misalnya IQ semata, maka perilakunya dalam bekerja adalah kesombongan yakni memandang rendah orang lain yang memiliki kemampuan intelektual di bawah dirinya. Ia tidak akan bisa bekerja sama di dalam tim, akibatnya orang tersebut akan dapat mengalami ketidaksempurnaan kinerja karena biasanya manusia secara individual memiliki keterbatasan fisik. Demikian juga apabila seorang karyawan hanya mengandalkan kemampuan emosional saja. Maka ia dapat menjadi orang yang berperilaku ganda, berbeda apa yang diucapkan dengan apa yang ada di dalam hati, hanya karena bermaksud ingin menyenangkan dan menjaga hubungan baik dengan orang lain. Misalnya seorang karyawan melayani pelanggannya yang datang untuk melakukan komplain terhadap produk yang dibelinya beberapa waktu yang lalu. Sang pelanggan menyatakan bahwa produknya harus diganti secepatnya dengan produk yang baru. Karena ingin menyenangkan pelanggan maka karyawan menyatakan bahwa produknya pasti diganti oleh perusahaan pada minggu depan, padahal karyawan tersebut tahu bahwa sebenarnya produk baru bisa dikirim dari pusat sekitar 1 bulan. Dapat kita bayangkan bagaimana kecewanya sang pelanggan ketika ia datang pada saat yang dijanjikan. Ketiga, apabila karyawan hanya lebih berperhatian kepada kecerdasan spiritual, pasrah kepada apa yang terjadi karena dia berpikir bahwa apapun yang terjadi dalam kehidupannya adalah kehendak Tuhan. Dia hanya berpikir untuk beribadah saja di dalam kantor padahal pekerjaan yang harus dilakukan cukup banyak, akhirnya pimpinan marah dan pelanggan menjadi kecewa. Ia juga selalu menceramahi orang lain agar berbuat benar sesuai dengan ajaran agama, sehingga sikap rekan kerja menjadi negatif kepadanya karena dianggap seperti anak kecil dan akhirnya dia dijauhi oleh rekan-rekan sekantor. Apa dampak yang timbul? Intinya adalah keseimbangan, keseimbangan antara IQ, EQ dan SQ. Tidak berfokus hanya kepada salah satu kecerdasan saja, dan juga tidak mengabaikan salah satu darinya. Kemampuan seseorang mengintegrasikan ketiga bentuk kecerdasan yang ada, akan menjadikan seorang yang bekerja menjadi berprestasi, juga mempengaruhi kedudukan karirnya, serta tingkat kompensasi yang diberikan perusahaan kepadanya.



Kamis, 03 Juli 2008

Internet dan Pembelajaran

Pemanfaatan Internet dalam Proses Belajar dan Penulisan Karya Ilmiah Bidang Manajemen dan Bisnis* Oleh: Azuar Juliandi
*Dipublikasikan pada Jurnal Ilmiah Manajemen & Bisnis Vol. 02 No. 02 Oktober 2002
Abstrak Perkembangan teknologi memberikan banyak kemanfaatan bagi dunia pendidikan. Internet adalah salah satu bentuk nyata teknologi yang dapat dimanfaatkan mahasiswa bidang Manajemen dan Bisnis dalam menunjang proses belajar, memperkaya wawasan, dan membantu dalam proses penulisan karya ilmiah. Perpustakaan dan jurnal online yang ada di dunia internet merupakan sumber referensi untuk berbagai keperluan menuntut ilmu. Dengan adanya sumber belajar dalam era modern ini merupakan sebuah pemecahan masalah akibat adanya keterbatasan koleksi perpustakaan universitas. Kata Kunci: Internet, Proses Belajar, dan Penulisan Karya Ilmiah Pendahuluan Tujuan utama mahasiswa perguruan tinggi terutama untuk jenjang pendidikan strata satu adalah memahami metodologi dan falsafah dari suatu ilmu dalam rangka menciptakan ilmuwan-ilmuwan dalam bidangnya, serta memahami ilmu yang dikaji secara mendalam. Mahasiswa menuntut ilmu bukan hanya untuk kepentingan pribadi semata, diharapkan insan akademis ini dapat memanfaatkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku perkuliahan bagi masyarakat luas sesuai perannya sebagai agen pembawa perubahan dan pembaharuan. Pendahuluan Tujuan utama mahasiswa perguruan tinggi terutama untuk jenjang pendidikan strata satu adalah memahami metodologi dan falsafah dari suatu ilmu dalam rangka menciptakan ilmuwan-ilmuwan dalam bidangnya, serta memahami ilmu yang dikaji secara mendalam. Mahasiswa menuntut ilmu bukan hanya untuk kepentingan pribadi semata, diharapkan insan akademis ini dapat memanfaatkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku perkuliahan bagi masyarakat luas sesuai perannya sebagai agen pembawa perubahan dan pembaharuan. Peran mahasiswa ini berkaitan dengan pola kemajuan suatu bangsa yang diindikasikan melalui keinginan tinggi putera-puteranya dalam belajar dan menuntut ilmu. Tobing (2003) menyatakan semakin tinggi pendidikan, hidup manusia akan semakin berkualitas. Dalam kaitannya dengan perekonomian secara umum (nasional), semakin tinggi kualitas hidup suatu bangsa, semakin tinggi tingkat pertumbuhan dan kesejahteraan bangsa tersebut. Mahasiswa salah satu komponen penunjang untuk mewujudkan harapan ini. Penggalian informasi dari berbagai sumber untuk memperkaya wawasan suatu bidang ilmu adalah aktivitas utama mahasiswa didik perguruan tinggi. Untuk saat ini mahasiswa dapat menggali sumber-sumber ilmu dengan begitu mudah dan murah untuk dimanfaatkan semaksimal mungkin, salah satunya adalah melalui penggunaan internet dalam menunjang proses pembelajaran, pencarian ilmu pengetahuan, dan menelusuri referensi untuk penulisan karya ilmiah. Pemanfaatan internet belum menjadi kebutuhan utama mahasiswa-mahasiswa yang menuntut ilmu dalam bidang Manajemen dan Bisnis khususnya di luar pulau Jawa. Penggunaan internet untuk penunjang proses belajar masih sangat jauh dari yang diharapkan, kegiatan berinternet merupakan aktivitas eksklusif bagi sebagian besar mahasiswa. Mahasiswa yang telah menggunakan teknologi informasi internet selama ini hanya dalam sebatas kegiatan di luar kegiatannya sebagai seorang penuntut ilmu, misalnya hanya untuk memanfaatkan fasilitas chatting dan games. Rendahnya minat mahasiswa untuk penggunaan internet, dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan mahasiswa dalam menggunakan komputer, tidak adanya motivasi dari para pendidik, dan mahalnya biaya operasional menggunakan fasilitas internet. Realita semacam ini perlu mendapat perhatian khusus, dengan mensosialisasikan penggunaan teknologi internet dalam proses belajar, tentunya harus didukung oleh berbagai pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan tinggi. Permasalahan Internet bagi Pendidikan Permasalahan selalu timbul dalam dunia pendidikan adalah kekurangan informasi dan referensi akibat terbatasnya jumlah sarana belajar. Ketersediaan buku-buku di perpustakaan terutama pada lembaga pendidikan swasta cukup memprihatinkan dan sangat jauh dari harapan jika yang menjadi tujuan adalah melahirkan sarjana-sarjana berkualitas dari universitas. Kendala bidang pendidikan ini dapat diatasi dengan adanya internet yang bisa diakses oleh peserta didik di perguruan tinggi. Berbagai macam informasi seperti perpustakaan on-line, jurnal on-line, majalah, dan bahkan buku-buku teks yang dapat di-download gratis dari berbagai situs yang ada dalam dunia internet. Mahasiswa bisa mencari apapun yang berkaitan dengan materi perkuliahan disampaikan dosen di kelas, untuk memperbandingkan, memperkaya pengetahuan, dan mencari sesuatu yang memerlukan kejelasan dan pemahaman mendalam. Namun pada praktiknya, sosialisasi internet bagi dunia pendidikan tidak semudah yang dibayangkan dan diharapkan banyak pihak, menurut Rahardjo (2001), terbatasnya pemanfaatan teknologi informasi ini dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya kurangnya penguasaan bahasa Inggris, kurangnya sumber informasi dalam bahasa Indonesia, mahalnya biaya akses internet, dan ketidaksiapan tenaga pendidik. Faktor pertama, merupakan permasalahan utama dalam memanfaatkan segala teknologi hasil karya masyarakat Barat. Produk-produk teknologi yang sampai ke tangan masyarakat dunia umumnya menggunakan komunikasi berbahasa Inggris sehingga menyulitkan bagi para pengguna seperti mahasiswa Indonesia yang umumnya masih memiliki kemampuan rendah dalam bahasa asing, sedangkan banyak informasi-informasi dan ilmu pengetahuan direkayasa dalam bahasa internasional tersebut. Faktor kedua, keterbatasan informasi dan ilmu pengetahuan dalam bahasa Indonesia, menjadi salah satu penyebab rendahnya penggunaan internet dalam negeri. Kesadaran masyarakat Indonesia untuk berbagi ilmu pengetahuan masih sangat rendah dibanding di luar negeri. Informasi masih dianggap suatu hal pribadi dan berharga mahal yang tidak dapat diakses oleh seluruh orang, menjadikan pengetahuan hanya berkembang untuk diri pribadi dan komunitas tertentu saja. Faktor ketiga, adalah kendala mahalnya biaya untuk menggunakan internet di dalam negeri. Untuk mengakses internet pribadi dengan menggunakan jaringan telepon milik pemerintah seseorang harus mengeluarkan biaya hampir sepuluh ribu rupiah per jam sehingga membatasi pemanfaatan internet tersebut. Solusi ini dapat dipecahkan dengan menggunakan internet pada warung-warung internet dengan biaya yang lebih murah antara dua ribu sampai tiga ribu rupiah per jam. Namun masih saja terlalu mahal untuk seorang mahasiswa apabila harus menggunakan dalam frekuensi tinggi (selalu mengakses). Faktor terakhir, permasalahan dari tenaga pendidik itu sendiri yang masih belum siap menggunakan teknologi internet dalam proses pengajarannya akibat kurangnya kemampuan dosen dalam bidang ini. Seorang dosen tidak akan pernah menyarankan kepada mahasiswa memperkaya wawasan dengan fasilitas internet akibat kekurangmampuannya sendiri. Dampak akhir yang terjadi mahasiswa tidak akan termotivasi untuk mengembangkan diri jika dosen tidak pernah menyarankan pemanfaatan sumber ilmu non formal tersebut. Masalah terpenting dari sekian faktor penghambat di atas terletak pada faktor ketiga dan keempat yakni mahalnya biaya akses dan keterbatasan dosen. Jika kendala bahasa tidak menjadi masalah, lambat laun mahasiswa akan terus belajar dengan sendirinya dengan tingginya frekuensi penggunaan internet, sehingga mereka akan lebih memahami penguasaan istilah-istilah asing dari internet tersebut. Sumber motivator utama dari dosen adalah faktor terpenting dalam mensosialisasikan kegiatan penunjang pembelajaran. Misalnya untuk melengkapi informasi tentang sebuah kajian masalah di dalam kelas, mahasiswa dianjurkan untuk membuka homepage milik dosen, atau mengakses situs-situs lain yang disarankan dosen. Dari segi mahalnya biaya kendala ini dapat diatasi dengan berperan penting lembaga pendidikan/universitas untuk mengembangkan sistem pembelajaran internet dengan membangun sebuah jaringan internet di lembaga pendidikan, menyediakan sarana penyewaan dengan biaya yang lebih murah dibanding warung internet milik penguasaha bisnis. Pentingnya Internet bagi Dunia Pendidikan Tinggi Sebuah kemajuan dapat dicapai tidak hanya melalui lembaga formal semata, jauh lebih memungkinkan manusia memanfaatkan pendidikan formal untuk mencapai pengembangan diri menuju manusia berkompeten. Seperti halnya mahasiswa sebagai insan perguruan tinggi yang tugas utamanya adalah belajar, dapat mengembangkan kemampuan, menggali ilmu pengetahuan dari berbagai sumber yang tersedia di lingkungan. Sumber ilmu tradisional dapat diperoleh melalui para pendidik seperti guru dan dosen, ditambah dengan buku-buku yang tersedia di perpustakaan atau milik pribadi. Namun memiliki keterbatasan karena mahalnya biaya yang harus dikorbankan untuk hal tersebut. Penggalian ilmu dalam pendekatan modern dapat diperoleh melalui pemanfaatan hasil teknologi yang berkembang sangat pesat. Jika pada tahun 80-an sampai 90-an komputer merupakan teknologi yang dianggap dapat memajukan para pencari ilmu, maka pada akhir abad 20 dan permulaan abad 21 ini salah satu sumber pembelajaran yang bisa dimanfaatkan oleh siapa saja adalah memanfaatkan fasilitas internet. Internet berawal dari institusi pendidikan dan penelitian di Amerika Serikat. Penggunaan Internet untuk kepentingan bisnis baru dilakukan semenjak tahun 1995, sekitar enam tahun lalu. Di luar negeri, Internet ini sering diasosiasikan dengan perguruan tinggi, sementara di Indonesia, Internet lebih diasosiasikan dengan bisnis (Internet Service Provider/ISP, e-commerce) dan entertainment (Raharjo, 2001). Rendahnya orientasi masyarakat pendidikan Indonesia untuk menggunakan teknologi informasi ini memungkinkan terjadinya ketertinggalan pengetahuan yang sudah dicapai oleh negara-negara Barat. Para mahasiswa perguruan tinggi sebenarnya dapat mengejar ketertinggalan tersebut jika mereka memiliki good will untuk selalu belajar dan menggali pengetahuan dari internet. Namun hal ini tidak dapat berjalan begitu saja, tanpa adanya dukungan pihak perguruan tinggi, kesediaan untuk membangun cyber technology di kampus atau minimal menyediakan sarana komputer lengkap jaringan internet adalah sebuah tindakan mulia untuk sarana penggalian ilmu pengetahuan. Di sinilah letak peran penyelenggara pendidikan, membangun perguruan tinggi adalah mempersiapkan peserta didik yang tidak sekedar sarjana tanpa kompetensi apapun. Internet dapat dimanfaatkan oleh dunia pendidikan tinggi tidak hanya bagi mahasiswa semata, tenaga pendidik seperti dosen diharapkan terlebih dahulu memulai langkah menuju kemajuan ini dan kemudian mensosialisasikannya kepada mahasiswa untuk terlibat langsung pada proses penunjang pembelajaran dengan memanfaatkan internet (Rekdale). Bagi para pendidik internet menawarkan beberapa kesempatan untuk diraih: a. Pengembangan Profesional 1. Meningkatkan pengetahuan 2. Berbagi sumber diantara rekan sejawat/ sedepartemen 3. Bekerjasama dengan pendidik dari luar negeri 4. Kesempatan untuk menerbitkan /mengumumkan secara langsung 5. Mengatur komunikasi secara teratur 6. Berpatisipasi dalam forum dengan rekan sejawat baik lokal maupun internasional. b. Sumber bahan mengajar : 1. Mengakses rencana belajar mengajar & metodologi baru 2. Bahan baku & bahan jadi cocok untuk segala bidang pelajaran 3. Mengumumkan dan berbagi sumber. Sangat tingginya popularitas/sangat tingginya minat untuk meningkatkan siswa lebih terfokus belajar. Internet juga memberikan kemanfaatan besar untuk siswa. Internet menawarkan kesempatan untuk: a. Belajar sendiri secara cepat 1. Meningkatkan pengetahuan 2. Belajar berinteraktif 3. Mengembangkan kemampuan di bidang penelitian b. Memperkaya diri 1. Meningkatkan komunikasi dengan siswa lain 2. Meningkatkan kepekaan akan permasalahan yang ada diseluruh dunia Pemanfaatan Internet untuk Penulisan Karya Ilmiah dan Penelitian Karya ilmiah merupakan produk perguruan tinggi yang mencerminkan luasnya pengetahuan dan kemampuan orang-orang di dalamnya. Sebuah pemikiran yang dimiliki seseorang dapat terlihat dari wacana yang dituangkan dalam tulisan ilmiah, sehingga dapat bermanfaat bagi pembaca. Karya ilmiah seperti makalah dan penelitian memerlukan sumber referensi dari berbagai sumber. Sumber konvensional selalu digunakan oleh mahasiswa dan dosen untuk penulisan umumnya menggunakan buku-buku teks berisikan teori-teori dan jurnal-jurnal ilmiah berbentuk tulisan di atas kertas. Namun seperti telah diuraikan sebelumnya, tidak semua perguruan tinggi dapat menyediakan referensi ilmiah dengan lengkap karena keterbatasan dana dan kemampuan pengelolaan, menyebabkan terhambatnya proses pembelajaran. Mengatasi permasalahan ini, perolehan referensi selain dengan cara tradisional di atas dapat dipecahkan dengan memanfaatkan referensi-referensi dari berbagai situs internet. Saat ini telah berkembang perpustakaan maya (virtual library). Virtual library didefinisikan sebagai pusat informasi yang mengumpulkan informasi ataupun koleksi dalam bentuk digital. Dari arti kata secara langsung virtual library dapat diartikan sebagai perpustakaan maya dimana secara fisik fasilitas/gedung perpustakaan yang dimaksud tidak ada tetapi perpustakaan tersebut bisa menampung ataupun menyajikan fasilitas-fasilitas yang biasa disediakan oleh perpustakaan yang konvensional (Gunawan, 2002). Fasilitas yang ada dalam virtual library misalnya jurnal online, bahan-bahan perkuliahan, informasi-informasi ilmu dan sebagainya yang tersusun dalam bentuk teks, gambar, animasi, video, audio, halaman web, dan program. Para kalangan akademisi baik dosen dan mahasiswa dapat menggunakan referensi yang tersimpan dalam server-server yang tersebar di seluruh dunia. Alternatif ini dapat digunakan karena pada prinsipnya tidak ada perbedaan fungsi antara referensi cetakan (printing reference) dan referensi elektronis (electronic reference). Berdasarkan penelitian, hampir 90% mahasiswa di Amerika mencari informasi yang berkaitan dengan studi mereka melalui Internet. Dalam setiap detik ada sekitar 7 orang yang mulai belajar meng-klik mouse untuk memasuki dunia maya ini (Wibisono, 1998). Pencarian informasi untuk studi semacam ini bisa diterapkan dalam dunia pendidikan kita dengan sesegera mungkin agar ketertinggalan dalam pembelajaran dapat dikejar seperti negara-negara maju di luar negeri. Dari sisi ilmu penelitian, internet memberikan sumbangan yang sangat besar, terutama berkaitan dengan pencarian referensi berupa teori, hasil-hasil penelitian terdahulu yang dapat memperkaya wacana penulisan laporan penelitian. Disamping untuk referensi server-server dari berbagai belahan dunia banyak menyediakan data sekunder untuk melengkapi data-data penelitian para mahasiswa dan dosen guna memperoleh hasil kajian komprehensif dan mendalam. Dunia pendidikan tinggi di luar negeri telah menggunakan Digital Library (perpustakaan digital) dalam mempublikasikan penelitian, seperti yang dilakukan di Virginia Tech tahun 1997, dan terdapat 1.625 buah tesis yang dapat diakses secara online. Kemudian “Networked Digital Library of Theses and Dissertations” West Virginia University di Amerika. Tujuh universitas di Australia University of New South Wales, University of Melbourne, University of Quenland, dan lainnya (KMRG, 2001). Melalui publikasi penelitian pada perpustakaan digital tersebut seorang peneliti dapat melihat bagaimana pola penelitian yang dilakukan mahasiswa dan dosen di universitas-universitas luar negeri, membandingkannya dengan penelitian lokal, dan menarik hal-hal penting untuk diaplikasikan bagi penelitian pribadi semacam skripsi, tesis, dan disertasi. Cara ini dapat memberikan kemanfaatan besar untuk perkembangan dan kemajuan penelitian mahasiswa dan dosen perguruan tinggi. Indonesia juga memiliki jaringan perpustakaan digital semacam itu. Salah satu proyek yang telah terwujud Jaringan perpustakaan digital pertama di Indonesia adalah Indonesia Digital Library Network (IndonesiaDLN), mendapatkan pengakuan internasional setelah meraih juara pertama dalam kompetisi perpustakaan digital bagi negara berkembang yang diselenggarakan American Society for Information Science and Technology (ASIST). IndonesiaDLN adalah sebuah jaringan dalam arti sebenarnya, baik secara fisik yang menggunakan media internet maupun secara kolaborasi (DLN, 2003). Dengan adanya perpustakaan digital ini dapat melengkapi keterbatasan perpustakaan perguruan tinggi, sehingga mahasiswa dan dosen yang membutuhkan referensi tertentu bagi penelitian telah dapat mengakses dan menggunakannya dalam memperkaya khasanah tulisan ilmiah mereka. Masalah plagiatisme karya akhir mahasiswa S-1, sebenarnya dapat diatasi dengan metode memperbolehkan mahasiswa menggunakan referensi internet dalam penelitian mereka. Kekhawatiran para pendidik bahwa penggunaan internet dapat menunjang plagiatisme adalah sesuatu yang tidak beralasan. Knowledge Management Research Group (KMRG) ITB justru menyarankan untuk mengahadapi ketakutan plagiatisme dapat menggunakan on-line internet sebagai solusinya. Plagiatisme terjadi selama ini menurut MKRG (2001) adalah karena: a. Informasi tentang suatu skripsi/tesis yang dijiplak adalah sangat terbatas, hanya sedikit orang yang mengetahui. Bahkan mungkin hanya penulis, dosen pembimbing, dan si penjiplak yang mengetahui. b. Karena seseorang tahu bahwa tidak banyak orang yang mengetahui tentang skripsi/tesis ini, maka dengan tenang mereka dapat menjiplak tanpa diketahui. Akibat yang akan terjadi jika dalam penelitian diperbolehkan menggunakan referensi internet adalah: c. Karena skripsi/tesis tersebut dapat mudah diakses melalui internet, maka akan banyak orang yang bisa membacanya. d. Jika banyak orang yang dapat membaca skripsi/tesis tersebut, maka semakin mudah kita mengetahui kalau ada orang yang menjiplak untuk kepentingan pribadinya. e. Jika kita merasa banyak orang yang sudah tahu dan membaca sebuah tesis, maka keinginan untuk menjiplak otomatis akan terhambat, karena pasti akan ketahuan. f. Proses kontrol dan evaluasi terhadap skripsi/tesis bukan hanya pada saat defense atau sidang akhir saja yang hanya dihadiri penguji dan sipervisor. Dengan informasi online, akhirnya pengujian dilakukan oleh masyarakat luas. Masyarakat akan bisa menilai kualitas tesis terhadap tesis sejenis sebelumnya. Alasan-alasan di atas memungkinkan perguruan tinggi dan para dosen memberikan kesempatan kepada mahasiswanya menggunakan fasilitas referensi internet agar masalah plagiatisme dapat dicegah sedini mungkin. Bahan-bahan yang dapat diperoleh dari berbagai situs untuk keperluan penelitian antara lain: a. Kajian teori/kepustakaan. Mahasiswa dapat merujuk teori-teori dari skripsi, tesis, jurnal, artikel dengan menyebutkan secara jujur sumber referensinya. b. Menemukan permasalahan apa yang akan diteliti, yang dapat dituangkan dalam latar belakang masalah atau alasan penting pemilihan judul. c. Melihat cara penulisan dan metodologi penelitian yang dilakukan para peneliti lain, untuk kemudian mengaplikasikannya dalam penelitian pribadi. d. Menemukan data-data sekunder untuk melengkapi data penelitian e. Hal-hal lain yang dapat menunjang wawasan penelitian mahasiswa. Menurut pemikiran penulis, cara yang dapat digunakan untuk mensosialisasikan hal ini sekaligus sebagai solusi cermat dalam pemanfaatan referensi online adalah sebagai berikut: a. Dosen memperbolehkan dan mungkin mewajibkan mahasiswa yang sedang melakukan penelitian mencantumkan referensi yang dikutip dari situs-situs internet. b. Jika memungkinkan dosen mendampingi mahasiswa dalam melakukan penelusuran referensi. Untuk hal ini dosen pembimbing perlu menyediakan waktu khusus bagi mahasiswa. c. Jika metode kedua tidak memungkinkan, mahasiswa dapat melakukan penelusuran sendiri, untuk kemudian menunjukkan printout hasil penelusuran, sebelum penulisan dilakukan. Cara ini dapat menghindari mahasiswa melakukan penjiplakan penuh hasil tulisan dari internet untuk penulisan mereka, karena adanya kontrol dari dosen. Hal utama dalam pemanfaatan sarana internet ini adalah kejujuran dalam penulisan sumber referensi. Penelusuran Referensi Manajemen dan Bisnis di Internet Lembaga-lembaga pendidikan telah banyak merancang web-site mereka yang bersifat terbuka (opening-source) dan dapat diakses oleh siapa saja yang bermaksud menggali ilmu. Dalam bidang manajemen dan bisnis, situs-situs yang dapat ditelusuri adalah situs-situs pendidikan tinggi, lembaga penelitian, media massa on-line, seperti: Universitas Gajah Mada, Universitas Sumatera Utara, Universitas Airlangga, Universitas Parahiyangan, Universitas Trisakti, Universitas Petra, Universitas Riau, Universitas Katolik Widyamandala, Jaringan Perpustakaan ITB, Pustaka Bogor, Universitas Bina Nusantara, CIDES, Perpustakaan Negara Malaysia, Perpustakaan Negri Kedah, Perpustakaan Sultan Ismail, Trengganu Public Library, Tun Abdul Razak, Perpustakan Pustaka Aksara, Library of Congress, Indonesia University of Chicago Library, University of Iowa Libraries, Melbourne University Library, Detik.com, kompas.com, dan situs-situs lainnya. Manfaat yang diperoleh bagi mereka yang berada dalam lingkungan ilmu manajemen adalah: 1. Memperkaya ilmu manajemen dan bisnis yang dapat dipergunakan untuk penambahan wawasan dari apa yang telah diperoleh dari perkuliahan. 2. Menggali masalah-masalah manajemen dan bisis yang up todate. 3. Menjadikan sebagai alternatif referensi selain referensi yang ada di perpustakaan, yang dapat digunakan untuk keperluan penulisan karya ilmiah seperti makalah kuliah, skripsi, dan lainnya. 4. Mengembangkan kemampuan melakukan bisnis melalui internet Dalam memudahkan pencarian suatu karya ilmiah bidang Manajemen dan Bisnis di internet, penelusur dapat menggunakan search engine atau mesin pencari misalnya: google.com, search.yahoo.com, catcha.com, dan lain-lain. Diantara berbagai search engine yang telah digunakan, penulis memilih google.com sebagai alternatif tercepat dan akurat dalam mencari sebuah tulisan di internet. Cara melakukan penelusuran hanya mencantumkan kata kunci tentang sesuatu yang akan dicari, lebih rinci sebagai berikut: a. Buka halaman “internet explorer” dengan cara meng-klik menu “startinternet explorer”, dan ketikkan pada “address” nama search engine yang hendak digunakan, misalnya http://www.google.com (lihat gambar 1) b. Setelah muncul halaman google, ketikkan kata kunci yang hendak ditelusuri, misalnya “job commitment”, tekan enter atau klik “google search”. c. Hasil pencarian oleh google yang berhubungan dengan “job commitment”, akan ditampilkan dalam beberapa halaman, klik satu persatu hasil pencarian yang tampak, dan dapat dilanjutkan ke halaman berikutnya, dengan meng-klik “next” Penelusuran bidang kajian manajemen dan bisnis dengan cara seperti di atas akan dapat menunjang proses pembelajaran bagi mahasiswa untuk memperkaya wawasan manajemen dan bisnis, serta memanfaatkan hasil pencarian untuk penulisan karya ilmiah atau penelitian tugas akhir. Metode Penulisan Referensi dari Sumber On-line Metode penulisan referensi internet yang dicantumkan dalam kepustakaan (daftar pustaka) merupakan hal penting untuk menyamakan teknik penulisan bagi mereka yang merujuk kepada referensi internet. Dalam bibliografi dianjurkan agar reference yang bersumber dari internet dinyatakan sebagai berikut (lihat Tarumingkeng, Manaf, dkk) misal: Senge, Peter M. The Ecology of Leadership. Leader to Leader No. 2, Fall 1996. http://www.pfdf.org/leaderbooks/L2L/fall96/senge.html, dikunjungi 29 Mei 1998 Clark, J.B. Real Issues Concerning Interest. Quarterly Journal of Economics, volume 10. http://socserv2.socsci.mcmaster.ca/~econ/ugcm/3ll3/clarkjb/clarkjb002.html, visited Sept. 2, 2000. Stocks, J.T. The Null Hypothesis: Type I Error and Alpha.http://members.home.net/martient/statrev/strv48.htm, visited Aug. 2, 2000. Gates, B. Microsoft Windows and The Universe, http://www.microsoft.com, diakses tanggal 12 Maret 2002 pukul 12:03. Jika pada saat mengunjungi website tertentu kita lupa mencatat sumber (URL), dapat dicari dengan membuka file tersebut, misalnya di microsoft internet-explorer dengan cara, klik "view", klik "source", akan terbuka file: source dalam teks ascii. kutiplah alamat URL, contoh: saved from URL= (0043) http://www.ditext.com/bonjour/bonjour2.html, maka sumber (URL) adalah: http://www.ditext.com/bonjour/bonjour2.html Beberapa petunjuk/ pendapat tentang pengutipan dan penyantuman URL dalam websites dapat dilihat antara lain di: A brief intro to copyright, http://www.templetons.com/brad/copyright.html Linking Rights, http://www.templetons.com/brad/linkright.html 10 Big Myths about copyright explained, http://www.templetons.com/brad/copymyths.html Copyright on the WWW: Linking and Liability, http://www.richmond.edu/~jolt/v4i2/cavazos.html Policy on linking to other sites, http://www.dickalba.demon.co.uk/design/lpolicy.htm Dikarenakan tidak adanya sensor dalam Internet, maka kita perlu mengevaluasi kualitas tulisan / buku / acuan yang ada di Internet. Berikut ini dibahas cara-cara mengukur kualitas tulisan di Internet (Wibisono, 1998): b. Reliabilitas: referensi yang dicari sebaiknya dipertimbangkan reliabilitasnya, khususnya dari sisi pengarangnya. Jika pengarangnya memang ahli di bidangnya, maka tulisan tersebut dapat dipercaya kualitasnya. Pada bagian kover belakang buku, biasanya ditulis riwayat singkat penulisnya, misalnya pengalaman menulis buku, studinya, dan jenjang kariernya. Dari informasi ini kita dapat menilai seberapa besar reliabilitas buku yang ditulis saat ini dalam hubungannya dengan bidang ilmunya dan pengalaman dalam menulis buku. c. CARS (Credibility Accuracy Reasonableness and Support) checklist: Cars checklist (Robert Harris, 1997) dapat digunakan untuk menguji kualitas informasi yang berasal dari Internet. - Pertama, kredibiltas menyangkut sumber informasinya yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan yang memungkinkan kita dapat mempercayainya; kejelasan latar belakang pengarang yang menyangkut pendidikan, alamat, pengalaman, kedudukan, dan penilaian sesama penulis; adanya kontrol kualitas dari sesama penulis; refeferensi yang jelas diambil dari jurnal atau hasil penelitian lainnya. - Kedua, akurasi meliputi tidak ketinggalan jaman (up to date), bersifat factual, detil, pasti, komprehensive, berorientasi pada pembaca dan tujuan, menjadikan sumber saat ini bukan informasi yang sudah kedaluwarsa, dan dapat memberikan gambaran kebenaran secara utuh. - Ketiga, dapat diterima dengan akal sehat yang meliputi adil dan tidak memihak, memberikan keseimbangan, bersifat obyektif, tidak memunculkan konflik kepentingan, tidak bersifat menghasut; mempunyai tujuan untuk dijadikan sebagai sumber yang dapat dipercaya karena memunculkan kebenaran yang utuh. Penutup Kemajuan teknologi informasi memberikan kemudahan bagi mahasiswa untuk memperoleh berbagai ilmu, diantaranya adalah perkembangan internet yang dapat dimanfaatkan untuk proses belajar mengajar di perguruan tinggi, misalnya dalam menelusuri berbagai referensi untuk penulisan karya ilmiah dan penelitian bagi dosen dan mahasiswa manajemen dan bisnis. Sosialisasi internet untuk pendidikan dapat dilakukan dengan upaya serius dari pihak perguruan tinggi, dosen sebagai staff pengajar, dan motivasi yang tinggi di dalam diri mahasiswa. Dengan demikian akan tercipta mahasiswa-mahasiswa yang lebih berkembang dalam proses menuntut ilmu. Referensi Gunawan, Bambang. 2002. Workshop Penyusunan Rancangan Pembelajaran Berbasis Internet. 17 s.d 20 Desember 2002, di Hotel Griya Astoeti, Jalan Raya Puncak Km. 79,3, Casarua, Bogor. http://www1.bpkpenabur.or.id/kps-jkt/p4/ava/bambang/edu/ homepage.htm IDLN. 2003. Indonesia DLN Mendapatkan Pengakuan Internasional. Indonesia Digital Libray Netwok. http://idln.itb.ac.id/modules.php KMRG-Knowledge Management Research Group. 2001. Meningkatkan Kualitas Lulusan Perguruan Tinggi Melalui Digital Library: Tugas Akhir, Tesis, dan Disertasi (Network of Digital Library . Perpustakaan Pusat Institut Teknologi Bandung. Rahardjo, Budi. 2001. Internet untuk Pendidikan. PPAU Mikroelektronika ITB. Bandung. http://budi.insan.co.id/articles/internet-pendidikan.doc. Rekdale, Philip. Internet dan Pendidikan. Teknologi Universitas dan Sekolah. http://www.teknologi.us. Tobing, Elwin. 2003. Pendidikan dan Pertumbuhan Ekonomi (1). The Prospect and The Indonesian Institute. Wibisono. 1998. Tata Cara Dasar Melakukan Survey di Internet. http://www.w3.org/TR/REC-html40



 
Copyright © 2014 Azuar Juliandi. Designed by OddThemes