Catatan Kecil

Minggu, 30 Desember 2007

Mengapa Kita Sholat

Manajemen Shalat Manfaat shalat apabila kita kembangkan betul-betul, sangat luar biasa dan canggih dibandingkan dengan yoga. Sayang sekali tidak ada universitas yang sengaja mengembangkan teknik gerakan shalat ini, apalagi yang mempelajari manajemen yang terkandung dalam bacaan shalat. Coba kita pikirkan, kenapa manajemen yang terkandung dalam shalat sangatlah canggih? * Doa Iftitah, yang kita ucapkan lima kali sehari, sebetulnya sama dengan mission statement kalau kita belajar manajemen strategi. Misi hidup yang manalagi yang lebih canggih dibandingkan dengan hanya mendapatkan keridhaan Allah, tidak musyrik dan menjalankan perbuatan islami? * Al Fatihah, yang diucapkan minimal 17 kali sehari, merupa-kan objective statement. Tujuan hidup yang mana lagi yang lebih canggih dibandingkan dengan hidup di jalan yang lurus, yaitu jalan kebaikan seperti yang diperoleh para nabi dan rasul? * Ayat-ayat lainnya setelah Al Fatihah merupakan petunjuk pelaksanaan dan pengendalian setelah selesai shalat untuk diaplikasikan dalam kehidupan . Sebenarnya, Allah mengajarkan kita bagaimana menggunakan manajemen yang canggih sehingga menjadi kebiasaan yang efektif dan efesien dan dapat dilakukan tanpa harus sekolah MBA atau bahkan S3 sekalipun. Rahasia Shalat Tepat Waktu Mari kita lihat salah satu waktu shalat yaitu Maghrib. * Maghrib hanya sebentar, terjadi perubahan Macro cosmis/ Sistem elektrik jagat raya, (manusia adalah miniatur dari alam semesta/ jagad raya) medan magnet tubuh kita akan ter-pengaruh. Ada sistem saraf yang otomatis diaktifkan jika kita khusuk melakukan gerakan shalat dan ini timing yang tepat dan sangat bermanfaat. * Pada saat yang bersamaan dengan arah yang sama bacaan shalat tersebut memancarnya frekuensi radio yang dapat menggetar-kan sistem pengabulan doa jika syarat doa terpenuhi. * Shalat subuh, zhuhur, dan ashar pun juga demikian. Kenapa Shalat Tahajud Malam Hari? * Cuaca pada malam hari biasanya dingin atau lembab, banyak lemak jenuh yang melapisi saraf kita menjadi beku. Sehingga kalau tidak segera digerakkan, sistem pemanas tubuh tidak aktif, saraf menjadi kedinginan, bahkan kolesterol dan asam urat berubah menjadi pengapuran. * Saluran kelebihan uap air dari paru-paru ke ginjal yang ada di bagian belakang tubuh kita, kalau terlalu lama tidur akan tergencet berat tubuh kita sehingga menyebabkan paru-paru menjadi lembab dan saluran tersebut tersumbat. Saraf di belikat akan tersalut pengapuran. Kalau dibiarkan lama, akan menyebabkan paru-paru basah, dan ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan sel paru-paru membusuk. * Jadi, memang shalat malam itu lebih baik daripada tidur. Kebanyakan tidur malah jadi penyakit. Bukan lamanya masa tidur yang diperlukan oleh tubuh kita melainkan kualitas tidur. Dengan shalat malam, kita akan dapat mengendalikan urat tidur kita. * Tidur di kasur yang empuk akan menyebabkan urat saraf yang mengatur tekanan ke bola mata tidak mendapat tekanan yang cukup untuk memulihkan posisi saraf mata kita. Tidur dengan bantal yang tebal atau tinggi akan menyebabkan posisi klep jantung kita menjadi miring. Dalam jangka lama akan menyebabkan klep jantung kurang fungsional. Gerakan Shalat Khusuk Coba simak Al Baqarah 45. * Minta tolong kepada Allah dengan Sabar dan Shalat * Shalat itu Berat sekali, kecuali dilakukan dengan Khusuk Dalam Al Fatihah, kita memohon hanya kepada Allah. Dan yang kita minta itu adalah jalan kebaikan, cara hidup yang lurus, yang bermanfaat, yang menghasilkan nikmat seperti yang pernah dicontohkan oleh para rasul dan nabi. Pertolongan itu akan diberikan sedikit demi sedikit sesuai kebutuhan, tapi harus sabar dan shalat (gerakannya dan aplikasi makna bacaannya). Shalat yang betul yang berbuah pertolongan tersebut berat sekali dilakukan. Walaupun begitu, lama-lama akan tidak terasa berat bagi orang yang serius dan mengerti manfaatnya. Kalau kita menganggap bahwa shalat adalah manajemen hidup kita maka minimal dia terdiri dari tiga unsur yang utuh/ sistemik. Ketiga unsur tersebut adalah Gerakan, Inti Bacaan, dan Aplikasi Shalat dalam kehidupan. Bagian ke dua ayat di atas menyatakan bahwa shalat itu berat sekali. Apa maksudnya? Maksudnya adalah gerakan shalat yang akan membetulkan posisi atau mengaktifkan sistem saraf di tubuh kita sangat berat dilakukan. Walaupun berat sekali, tetapi dapat dilakukan oleh orang yang mengerti manfaat, serius, dan sabar hingga menghasilkan manfaat berupa perbaikan sistem saraf di tubuhnya. Coba pikirkan, jika cara gerakan shalat kita asal-asalan apakah ada urat saraf yang dibetulkan? Apakah betul pintu oksigen ke otak akan terbuka? Apakah ada tuas sistem keringat akan tertarik? Apakah maksimal manfaat gerakan shalat itu untuk perbaikan sistem saraf di tubuh kita. Kalau begini yang kita lakukan jelas bertentangan dengan ayat Allah, Al Baqarah 45, dan celakanya kita akan tergolong orang yang lalai dalam shalatnya. Pantas, pertolongan tidak datang kepada kita, dan membikin kita jadi tidak sabar lalu cari jalan pintas, jadilah kita kufur, musyrik, munafik, melintir ayat dan kita jadi makhluk yang buruk yang menurun kepada generasi berikutnya dan tidak terasa kalau kita telah berdosa besar kepada generasi berikutnya. Dahulu, waktu pertama kali shalat diperkenalkan oleh Rasul, betul bahwa dengan asal gerak saja akan dapat langsung menggetarkan sistem saraf di tubuh kita. Tapi waktu itu saraf manusia belum tercemar oleh kolesterol, asam urat, gula darah, dan pengapuran. Udara belum tercemar oleh karbon monoksida atau efek rumah kaca belum terjadi, bahkan diyakini mereka tidak merokok, badan mereka sering berkeringat, belum ada kerja kantoran yang duduk di belakang meja. Coba sekali lagi kita pikirkan, kondisi sekarang, terutama di negara kita sebaliknya, makan jeroan, gorengan, nasi kebanyakan, purin kebanyakan, lalapan mentah plus terasi, gemar merokok, asap knalpot di mana-mana, air tercemar polusi limbah pabrik kimia, makan obat kimia atau anti biotik, senang korupsi, percaya dukun, dan ‘jajan’ di lokalisasi. Kita ini negara yang terbesar di dunia yang mengaku beragama Islam. Tetapi, kenapa kerusakan terjadi di mana-mana? Coba jawab sendiri! Bagaimana kita dapat hijrah dan jihad terhadap lingkungan yang seperti ini? Mari kita sama-sama mempelajari, melaksanakan dengan utuh shalat yang menghasilkan manfaat, dan jadikan shalat ini manajemen hidup kita. rubah diri kita sendiri, lakukan perbuatan yang baik-baik saja, orang lain akan mengikuti kita untuk berbuat baik. Ayat di atas jangan diplintir menjadi : Sesungguhnya Shalat Khusuk itu serat sekali atau Khusuk dalam shalat itu berat sekali! Plintiran seperti ini akan menyesatkan sekali, karena kita dapat nenganggap bahwa karena khusuk itu berat sekali dilakukan dan nyaris tidak mungkin, jadilah dia asal shalat, malas shalat, bahkan tidak shalat. Pengertian khusuk di sini jangan diplintir menjadi: Khusuk adalah shalat yang tidak melakukan gerakan di luar tata tertib standard. Marilah kita gunakan pikiran kita dan dapatkanlah manfaat dari setiap gerakan shalat yang membetulkan sistem saraf di tubuh kita. Kita meski malu kepada diri kita sendiri kalau kita asal shalat atau tidak shalat. Sadarlah bahwa shalat itu adalah manajemen hidup yang terbaik yang diajarkan oleh Allah yang Maha Tahu dan memiliki seluruh alam semesta beserta isinya termasuk diri kita sendiri. Sebenarnya, shalat adalah obat segala penyakit dan pertanggunganjawab hidup atau kualitas hidup. Kesehatan jiwa dan raga, sebenarnya, tergantung kualitas shalat kita. Sesungguhnya shalatku, amal ibadah dan perbuatan sepanjang hidupku sampai aku mati adalah untuk mendapatkan keridhaan Allah saja! Dan aku tidak akan berbuat musyrik. Coba teguhkan ikrar atau sumpah kehidupan kita yang setiap hari minimal lima kali diucapkan pada permulaan shalat. Ini adalah mission statement yang terbaik menurut aturan Allah, sebelum kita menyatakan tujuan hidup (objective statement) dalam Al Fatihah, yaitu hidup di jalan yang lurus. Hubungan Makanan, Pakaian, dan Pijat Sebenarnya, kalau kita shalatnya di daerah berhawa panas seperti Arab dan rutin dilakukan semenjak kecil, tidak makan jeroan, sering berkeringat, tepat waktu, tepat bacaan, tepat gerakan, banyak minum air mineral dengan pakaian longgar dijamin tidak perlu dipijat. Hal ini dimaklumi karena tubuh selalu lentur, kolesterol/asam urat selalu terbakar, cairan tubuh selalu dibilas. Pantas orang Arab yang di Arab kuat tubuhnya. Tapi setelah di Indonesia, makan banyak nasi dan jeroan, kurang berkeringat, pakaian sempit, jadi loyo juga. Ini pengalaman nara sumber saat memijat orang Arab yang sudah lama di Indonesia. Nah, bagaimana dengan kita yang di Indonesia yang kebanyakan makan nasi, jeroan, lalapan + terasi, jarang shalat dari kecil, udara sejuk, jarang keringat, banyak merokok, makan antibiotik, makan paracetamol, bahkan alkohol, sering ke dukun, berbuat musyrik, kufur, munafik, mengembangkan riba, melokalisasi prostitusi, melintir ayat, berbuat khianat? Tentu dan dapat dipastikan banyak lemak jenuh dan asam urat, pengapuran di tubuhnya, banyak saraf yang terjepit bahkan mati rasa sehingga mengakibatkan banyak penyakit dan sakit-sakitan. Coba kita lihat, 90% negara ini mengaku beragama Islam, tetapi kenapa urutan keempat terkorup di dunia? Coba lihat, 90 % mungkin pemimpinnya yang Islam sudah naik haji, kenapa pimpinan DPR pun disangka korupsi? Padahal, makna haji adalah kesempurnaan keimanan, jangan hanya merasa bahwa pergi haji itu karena diundang oleh Allah, padahal pulang haji malah menumpuk kekayaan. Malu kita kepada golongan yang kafir. Kalau demikian, betul dong bahwa Islam dirusak oleh orang yang beragama Islam sendiri. Malu-maluin aja!!! Kebiasaan Tidak Islami Merusak Saraf Karena parahnya kerusakan di tubuh kita akibat kebiasaan yang tidak islami (tidak sehat dan selamat dunia-akhirat), maka untuk membongkar sumbatan, memperbaiki kelenturan tubuh, memperbaiki urat saraf dan aliran darah, tidak dapat dilakukan hanya dengan shalat apalagi kalau hanya asal shalat. Di sinilah kita harus mengembangkan teknik yang sederhana tapi mendasar dalam pengobatan ini. Jadi, sekarang setelah sadar dengan adanya tanda-tanda kerusakan dan itu jelas akibat perbuatan kita yang melanggar aturan terbaik atau melaksanakan aturan dengan tidak utuh, mari kita sam-sama bertobat dan berobat dengan mengembangkan dan mengimplementasikan teknik gerakan shalat dan berwudhu, tanpa menggunakan lagi obat kimia yang ditelan bulat-bulat, supaya hidup kita menjadi hemat, selamat di dunia dan di akhirat. Sayang sekali, negara yang potensi alamnya sangat kaya ini, malah rakyatnya makin melarat, akibat ulah pemimpin keparat yang bersekongkol dengan konglomerat. Negara tetangga kita pun sampai hati mengusir dan memulangkan sekitar 450.000 tenaga kerja dari negara kita. Mau ditaruh di mana muka ini? Alangkah menyedihkan, coba lihat Ibu Kota Jakarta yang kita banggakan, hampir saja nyaris tenggelam. Kesimpulan * Shalat: "Ilmu kesehatan yang fundamental (mendasar)" * Rukuk dan Sujud: "Kebutuhan fundamental setiap manusia" * Aplikasi Shalat dalam Prilaku: "Pondasi/sistem kehidupan yang terbaik" * Tobat, Shalat & Pijat : "Pengobatan yang fundamental" * Persepsi yang keliru: a. Obat = " Sesuatu yang dimakan/ditelan" b. Kalau sakit berobatlah ke dokter c. Paracetamol, anti biotik, pembunuh rasa sakit = Obat * Menuju kemenangan tidak sama dengan memperoleh kemenangan. * Dosa = Penyebab tidak langsung penyakit * Rasa Linu, Sakit Dipijit, Mati Rasa = Tanda-tanda ada penyakit * Puasa = Berwudhu jiwa dan raga * Keadilan Allah terkait prilaku kita * Akhirat = Setiap Saat, Akhirat yang Paling Akhir= Matinya seseorang= Kiamat kecil, Hancurnya Alam Semesta = Kiamat Besar * Kemenangan Besar = Sehat Jiwa & Raga, Rejeki Halal=Surga di dunia diperoleh jika sabar, waspada, takwa, shalat & zakat. Sumber: Dahlia Putri, 2006. Rahasia Sholat Tepat Waktu, http://www.mail-archive.com/mencintai-islam@yahoogroups.com/msg02114.html. Diakses 30 Desember 2007


Jumat, 28 Desember 2007

Link Pembelajaran Manajemen

Dunia internet adalah sumber pembelajaran yang boleh dikatakan tidak terbatas (unlimited), termasuk untuk pembelajaran bidang ilmu manajemen. Kemauan, kreativitas, dan usaha yang berlanjut untuk mengeksplorasi sumber belajar online, akan memberikan dampak yang besar terhadap peningkatan pengetahuan mahasiswa, dosen, dan praktisi manajemen. Link-link berikut ini adalah upaya awal untuk meringankan para pembelajar di bidang manajemen yang bermaksud mencari berbagai informasi tentang ilmu dan pengetahuan manajemen.

Portal hr: Belajar konsep dan praktik manajemen sumber daya manusia

Pembelajar.com: Belajar berpikir, motivasi dan kepribadian positif

Statistik untuk Psikologi: Belajar aplikasi statistik untuk penelitian psikologi, manajemen, dan lain-lain

Organisasi.Org: Berbagai pengetahuan manajemen

Jurnal Manajemen & Bisnis FE-UMSU: Jurnal bidang ilmu manajemen

Jurnal-jurnal Petra: Jurnal manajemen, akuntansi, dan lain-lain

Trust: Majalah berita ekonomi & bisnis

Blog Internet Marketing Indonesia: Pengetahuan pemasaran online

Ekonofisika Indonesia: Portal bidang sains transdisipliner (ekonomi-fisika)

Sejarah Perkembangan Manajemen: Artikel Manajemen

Diharapkan partisipasi visitor untuk memperkaya link pembelajaran bidang ilmu manajemen ini, dengan memposting informasi pada link "komentar" di bawah artikel ini.



Menghadapi si Tukang Fitnah dan si Sombong

Pelajaran dari Amarah si Tukang Parkir

Seorang tukang parkir marah-marah karena kesalahan kami memarkir kendaraan tidak pada tempatnya. Setelah mengalihkan lokasi parkir, saya berjalan sambil menggerutu, "Alah, apa pula tukang parkir itu marah-marah, macam tidak pernah saja dia berbuat salah". Lalu dengan ringan rekan saya S2 "Izal" nyeletuk, "Biarlah, cuma itu yang bisa dibanggakannya dalam hidupnya, yang lain dia tak bisa. Lagi pula memang kita yang salah".

Setelah kejadian tersebut, saya kembali teringat dengan sebagian dari ucapan rekan tersebut, "Biarlah, cuma itu yang bisa dibanggakannya dalam hidupnya, yang lain dia tak bisa". Saya berpikir, ini adalah kata-kata ampuh sebagai jurus untuk meredam amarah atau berprasangka negatif kepada orang lain.

Kata-kata tersebut adalah senjata psikologis yang cukup ampuh untuk menghadapi orang-orang negatif, misalnya menghadapi orang yang suka memfitnah, orang yang sombong, orang yang suka menzalimi diri kita, dan kategori orang-orang yang berkepribadian negatif lainnya.


Menghadapi si Tukang Fitnah

Pernahkah Anda difitnah oleh seseorang, atau digosipkan macam-macam?. Misalnya di dalam lingkungan pergaulan di kampus atau di dunia kerja, atau dimana saja. Terlalu sering?

Rekan saya yang juga berprofesi mengajar, adalah seorang laki-laki cukup ganteng, sebut saja Eman, Eman pernah berdua bersama adiknya seorang gadis yang manis di dalam mobil miliknya menuju ke tempat yang mereka tuju. Bagi orang yang tahu, tentu tidak ada masalah, karena di dalam mobil adalah adiknya sendiri. Ketika itu, kebetulan rekan sesama profesi melihat mereka berdua, dan kemudian berlalu entah kemana.Beberapa hari kemudian, beredarlah gosip bahwa Eman membawa mahasiswa berdua bersama mahasiswa di dalam mobilnya, dengan kata lain "dosen menggandeng mahasiswa".

Bagaimana sikap kita jika menghadapi hal tersebut? Perlukah kita mencak-mencak, mendatangi si tukang fitnah, dan berbaku hantam dengannya, atau memuntahkan emosi yang meluap-luap kepadanya di hadapan orang banyak? Bisa saja hal itu dilakukan, tapi predikat kita kurang lebih sama dengan si tukang fitnah, kita adalah "si pemarah", atau dibilang orang ”preman”.

Lalu bagaimana, jika ada orang lain yang menyampaikan cerita fitnah tentang diri kita kepada kita sendiri? Cukup sederhana, katakan saja, "Saya tidak berbuat buruk, di dalam mobil itu adalah adik saya, sama seperti Anda dan orang lain, yang mungkin juga memiliki seorang adik gadis. Itu semua adalah fitnah, tapi biarlah, Tuhan yang tahu, dan biarkanlah, mungkin cuma itu yang bisa dilakukan dan dibanggakannya dalam hidupnya, mungkin dia tak bisa melakukan hal lain".


Menghadapi Orang Sombong

Kita mungkin pernah menghadapi orang yang sombong, angkuh, atau tinggi hati menceritakan segala kelebihan dirinya dengan berapi-api. Bagi kita manusia biasa, bisa saja reaksi yang timbul adalah reaksi negatif, membumihanguskan ucapannya dengan berkata, "Wah, aku juga pernah melakukan lebih dari yang Anda lakukan".

Hasilnya komunikasi akan terputus, dia tersinggung, minder, dan komunikasi jadi terputus. Padahal mungkin saja banyak hal akan bisa diperoleh dari dirinya jika pembicaraan terus berlanjut.

Bisa juga reaksi negatif yang timbul menceritakan kesombongan orang tersebut kepada rekan lainnya, hasilnya "gosip", justru kita bertindak tidak bermanfaat yakni menceritakan kejelekan orang lain, dampaknya orang lain tersebut akan membenci, menjauhi, rekan yang kita anggap sombong tadi.

Jika begitu yang dilakukan, artinya kita tidak lebih baik dibanding orang sombong tersebut, predikatnya masih selevel, satu "si sombong", dan kita sendiri "si tukang gosip".

Lalu bagaimana yang baik? Agar emosi mereda, ucapkan saja dalam hati, "Biarlah, cuma itu yang mungkin bisa dibanggakannya dan dikerjakannya dalam hidupnya, mungkin saja tak ada hal lain yang bisa dia lakukan".


Lalu Bagaimana?
Senjata psikologis di atas "Biarlah, cuma itu yang mungkin bisa dibanggakannya dan dikerjakannya dalam hidupnya, mungkin saja tak ada hal lain yang bisa dia lakukan", perlu disampaikan kepada setiap orang, atau bahasa formilnya "disosialisasikan".

Ucapkan ketika kita tidak puas terhadap seseorang, ucapkan ketika kita menghadapi orang-orang yang negatif, ucapkan ketika ada orang yang menyampaikan hal-hal negatif. Ucapkan, ucapkan setiap saat, baik di dalam hati, atau dilisankan (lihat kondisi). Ucapkan berulang-ulang di setiap kesempatan, dimana saja, kapan saja, kepada siapa saja, jika kita mulai mencium aroma negatif di lingkungan kita.

Selasa, 25 Desember 2007

Mengetik Super Cepat (1)

Suatu kali, saya melihat seorang rekan saya sedang mengetik di Word dengan kecepatan yang luar biasa. Hal yang saya kagumi bukan kecepatannya mengetik 12 jari, karena banyak orang yang mahir dengan kemampuan tersebut, tetapi kekaguman pada kecepatannya membuka file, menutup file, mengcopy sebuah halaman, mempaste-kannya ke halaman lain, membuat cetak tebal, menggeser parapgrap. dan lain-lain, tanpa sedikitpun menggunakan mouse. Setiap orang yang melihatnya pasti terbengong-bengong, dan berdecak kagum dengan kecepatannya yang 200 km/jam tersebut. Saya mempelajari kemampuan rekan tersebut, yang ternyata kuncinya ada pada keyboard komputer, yakni dengan menggunakan rahasia tombol Control (Ctr), Shift, dan Alt, serta keys lainnya yang bisa menjadikan seorang typer mengetik seperti seorang pembalap Formula 1 di sirkuit. Artikel pertama ini khusus akan mengulas tentang fungsi Control di keyboard. Pada tulisan selanjutnya kita akan mengulas tentang fungsi-fungsi lainnya yang cukup menjadikan kita mampu mengejar waktu dan menyelesaikan berbagai tugas perkuliahan maupun pekerjaan kantor. Ctr A: All. Memblok seluruh isi halaman di dalam file yang sedang dibuka. Biasanya setelah menekan Ctr A, dan semua isi halaman sudah terblok, orang akan menghapusnya atau ingin meng-copy-kannya ke file lain. Ctr B: Bold. Menebalkan huruf, angka, karakter, kata, atau kalimat (selanjutnya disingkat dengan hakkk). Blok terlebih dahulu hakkk yang ingin ditebalkan lalu tekan Ctr B secara bersamaan. Untuk mengembalikan agar hakkk yang sudah bercetak tebal kembali seperti biasa (regular), blok kembali dan tekan Ctr B. (Lihat pula Ctr I, Ctr U). Ctr C: Copy. Menggandakan hakkk. Blok terlebih dahulu hakkk yang ingin ditebalkan lalu tekan Ctr C secara bersamaan. (Lihat pula Ctr V). Ctr D : Memilih jenis font. Blok terlebih dahulu hakkk yang ingin dirubah jenis font-nya, lalu tekan Ctr D secara bersamaan. Lalu gerakkan tombol tanda "panah ke bawah" (V) di keyboard untuk memilih jenis font yang diinginkan. Jika ingin merubah hal lainnya, tekan tombol "Tab" di keyboard untuk memilih font style (regular, italic, bold,atau italic). Tekan lagi tombol "Tab" untuk memilih ukuran huruf (size). (Lihat pula Ctrl Shift F) Ctr E: Equal. Membuat rata tengah hakkk. Letakkan kursor pada hakkk (letak kursor bebas, di awal, di tengah, atau di akhir). Tekan Ctr E secara bersamaan. (lihat pula Ctr J, Ctr R, Ctr L) Ctr F : Find. Menemukan suatu hakkk di halaman langsung yang sedang dibuka. Tekan Ctr F, lalu ketikkan hakkk dan tekan Enter sebanyak yang Anda inginkan. Ctr G: Go to. Menuju ke suatu page, section, dll. Misalnya anda ingin menuju ke halaman 3 di file yang sedang terbuka, maka tekan Ctr G, lalu ketikkan nomor halaman yang hendak dituju. Ctr H : Replace. Mengganti suatu hakkk dengan hakkk lain. Misalnya Anda ingin mengganti seluruh kata and menjadi dan pada seluruh halaman di file yang sedang dibuka, maka tekan Ctr H, ketikkan kata and pada kolom Find, dan ketikkan kata dan pada kolom Replace with, lalu tekan tombol Alt A. Ctr I : Italic.Cetak miring. Membuat hakkk menjadi miring. Blok terlebih dahulu hakkk yang ingin dimiringkan, lalu tekan Ctr I secara bersamaan. Untuk mengembalikan agar hakkk yang sudah miring kembali seperti biasa (regular), blok kembali dan tekan Ctr I. (Lihat pula Ctr B, Ctr U). Ctr J: Justify. Membuat rata kiri kanan. Membuat agar hakkk rata di kiri dan kanan paragraf. Letakkan kursor pada hakkk (letak kursor bebas, di awal, di tengah, atau di akhir). Tekan Ctr J secara bersamaan. (lihat pula Ctr E, Ctr R, Ctr L) Ctr L: Left. Membuat rata kiri. Membuat agar hakkk rata di kiri paragraf. Letakkan kursor pada hakkk (letak kursor bebas, di awal, di tengah, atau di akhir). Tekan Ctr L secara bersamaan. (lihat pula Ctr E, Ctr R, Ctr J) Ctr M: Increase Indent. Memindahkan first line, hanging, dan left indent, agar paragraph menjorok ke dalam baik baris pertama maupun baris selanjutnya pada paragraph yang sama. Ctr N: New. Membuat halaman baru. Jika ingin membuat halaman baru, maka tekan Ctr N. Ctr O: Open. Membuka suatu file. Pada saat sedang bekerja di Word, mungkin kita perlu membuka beberapa file sekaligus. Untuk membuka suatu file tertentu di folder kita, maka dapat menekan Ctr O, dan pilih file yang hendak dibuka. Ctr P: Print. Mencetak halaman. Tekan Ctr P, lalu tekan Alt A untuk mencetak seluruh halaman yang sedang terbuka, Alt E untuk halaman langsung yang terlihat, atau Alt G untuk memilih halaman-halaman tertentu saja. Tekan Alt C untuk menentukan berapa rangkap akan dicetak (default-nya 1 rangkap saja), lalu tekan Enter. Ctr Q: Left. Sama fungsinya dengan Ctr L yakni membuat rata kiri. Ctr R: Right. Membuat rata kanan. Membuat agar hakkk rata di kanan paragraf. Letakkan kursor pada hakkk (letak kursor bebas, di awal, di tengah, atau di akhir). Tekan Ctr R secara bersamaan. (lihat pula Ctr E, Ctr L, Ctr J) Ctr S: Save. Menyimpan file. Jika file belum disimpan maka ketika Anda menekan Ctr S, fungsinya sama dengan Save as, tetapi apabila file telah pernah disimpan, maka fungsinya sama dengan Save. Tekan tombol Ctr S, ketikkan nama file, dan pilih lokasi penyimpanan (save in) yang dikehendaki, misalnya di Mydocument, atau di folder lainnya. Ctr T: Hanging Indent. Menggeser baris kedua suatu paragraph menjadi menjorok ke dalam. Letakkan kursor pada baris manapun di paragrap yang ingin digeser, lalu tekan Ctr T. Jika ingin mengembalikan paragrap ke baris awal paragrap, tekan Ctr Shift T. Ctr U: Underline. Garis bawah. Membuat agar suatu hakkk agar menjadi bergaris bawah (contohnya U ). Blok terlebih dahulu hakkk yang ingin diberi garis bawah, lalu tekan Ctr Usecara bersamaan. Untuk mengembalikan agar hakkk yang sudah miring kembali seperti biasa (regular), blok kembali hakkk dan tekan Ctr U. (Lihat pula Ctr B, Ctr I). Ctr V : Paste. Menempatkan hakkk yang telah dicopy ke posisi lain di halaman Anda. Setelah hakkk dicopy (Ctr C), tekan Ctr V pada bagian halaman manapun yang hendak paste-kan. (LIhat pula Ctr C) Ctr W : Exit file. Menutup/keluar halaman file. Simpan terlebih dahulu file Anda dengan Ctr S, lalu tekan Ctr W untuk keluar dari file Anda. Ctr X: Cut. Menghapus suatu hakkk. Blok terlebih dahulu hakkk yang ingin dihapus, lalu tekan Ctr X. Jika anda menginginkan agar hakkk yang dihapus tersebut di-paste-kan, tekan Ctr V pada bagian halaman yang ingin Anda tempatkan. Ctr Y : Redo. Mengulangi. Misalkan Anda ingin mengulangi hakkk yang baru saja Anda ketik pada saat sebelumnya, maka bisa menggunakan cara ini. Misalnya Anda baru saja mengetik kata Bapak dan ingin mengulangnya lagi, maka tekan Ctr Y. Fungsi ini juga merupakan kebalikan fungsi Ctr Z (undo), misalnya Anda baru saja mengetik kata Ibu, lalu Anda membatalkannya dengan Ctr Z, tetapi Anda ingin agar kata tersebut ditampilkan kembali, maka tekan juga Ctr Y. Ctr Z: Undo. Membatalkan hakkk yang baru saja Anda ketik. Misalnya Anda mengetik kata anak, lalu anda ingin membatalkan/menghapusnya, maka tekan Ctr Z. Demikian trik pertama ini, Insya Allah akan dilanjutkan dengan fungsi Alt, Shift, dan fungsi lainnya. Semoga bermanfaat.


Minggu, 23 Desember 2007

Judul dan Masalah Penelitian

Banyak mahasiswa datang kepada saya, “Pak, saya hendak mengajukan judul”. Lho, mengapa harus judul dahulu? Apa permasalahan yang telah ditemukan, atau setidaknya gejala masalah apa yang telah diketahui? Menetapkan judul adalah aktivitas yang gampang dilakukan ketika permasalahan sudah diketahui dan ditetapkan.


Sekarang, langkah pertama adalah mengeksplorasi permasalahan. Misalnya kita pergi ke lokasi penelitian yang dimaksud, entah itu lingkungan perusahaan, masyarakat, dan sebagainya. Kita bisa melakukan pengamatan, wawancara, mengamati dokumen, atau menyebar kuisioner sebagai langkah untuk menemukan permasalahan.


Mungkin saja permasalahan yang ditemukan sangat banyak, misalnya ada gejala bahwa kinerja karyawan buruk, disiplin kerja karyawan rendah, perputaran/keluar masuk karyawan tinggi, kepuasan kerja karyawan rendah, dan sebagainya.


Apakah semua permasalahan tersebut harus diteliti? Jawabannya terserah kepada si peneliti. Namun bagi mahasiswa S1, yang baru belajar meneliti, mungkin bisa mengambil hanya satu permasalahan yang ada. Sebagai contoh ditetapkanlah kinerja sebagai permasalahan utama penelitian. Dengan kata lain, timbullah suatu pertanyaan mengapa kinerja karyawan rendah?


Jawabannya bisa bermacam-macam. Agar mudah, kita perlu menelaah referensi, bisa dari buku teks, jurnal, penelitian-penelitian seperti skripsi, tesis, atau disertasi. Temukan di sumber-sumber tersebut, faktor apa saja yang menyebabkan tinggi rendahnya kinerja karyawan. Misalnya dari sebuah buku teks, dinyatakan bahwa motivasi, kemampuan, dan dukungan merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan.


Langkah selanjutnya adalah menentukan, apakah seluruh faktor tersebut ingin diteliti atau tidak, atau hanya dibatasi pada satu atau dua faktor saja? Hal ini kembali kepada peneliti. Misalnya peneliti hanya bermaksud untuk mengkaji satu faktor saja, yakni motivasi.


Nah, sampai tahap ini sudah jelas apa permasalahan sebenarnya yang hendak kita kaji, yakni kinerja karyawan yang dipengaruhi oleh motivasi. Untuk menyusunnya menjadi sebuah judul penelitian adalah pekerjaan gampang. Di bawah ini ada beberapa alternatif judul penelitian dari permasalahan yang ada, antara lain:


  • - Pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan
  • - Dampak motivasi terhadap kinerja karyawan
  • - Analisis kinerja karyawan akibat motivasi
  • - Analisis motivasi dan pengaruhnya terhadap kinerja karyawan
  • - Peranan motivasi terhadap kinerja karyawan
  • - Hubungan motivasi dengan kinerja karyawan
  • - Dan sebagainya


Alternatif judul mana yang paling baik? Terserah peneliti judul mana yang hendak diteliti, semuanya bisa dijadikan sebagai judul. Namun perlu diperhatikan dalam menyusun sebuah judul penelitian, diantaranya harus mampu menunjukkan jenis penelitian, variabel, objek, dan lokasi penelitian. Misalnya ”Dampak motivasi terhadap kinerja karyawan PT. X Medan”


  • - Jenis penelitian: dampak menunjukkan pendekatan penelitian asosiatif (biasanya kata-kata yang digunakan untuk pendekatan asosiatif adalah dampak, hubungan, pengaruh, peranan; sedangkan perbedaan, perbandingan, umumnya digunakan untuk pendekatan penelitian komparatif.
  • - Variabel: motivasi dan kinerja
  • - Objek penelitian: karyawan
  • - Lokasi penelitian: PT.X Medan


Artikel mendatang saya akan berupaya untuk menulis tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

Sabtu, 22 Desember 2007

Keuntungan Berinteraksi dengan Komputer

Saya terinspirasi dengan seorang teman ”Wandi”. Walau lulusan pesantren di daerah, ia memiliki skill cukup baik di bidang komputer sebagai hasil dari self learning, begitu katanya. Ketika ditanya, belajar komputer dimana? Ia menjawab cukup filosofis, dari Al-Qur’an. Kuncinya Al-Qur’an, semuanya ada di Al-Qur’an. Dengan sedikit berpikir saya kembali bertanya, di surah apa? Ia tertawa, tak menjawab apapun.

Tapi sungguh benar, setelah sekian lama berpikir saya menemukan jawabannya, ya di Surah Al-Alaq, “Iqra” yang artinya baca. Makna baca di situ cukup filosofis, membaca bisa berarti mempelajari, mengamati, menelusuri, yang intinya mencari informasi.

Sama halnya dengan komputer, komputer bisa dipelajari walau tidak di dalam sebuah lembaga formal. Cukup banyak orang yang mahir di bidang komputer dan memberikan kemanfaatan besar bagi dirinya, untuk bekerja dan menghasilkan uang. Banyak orang disegani di lingkungan pekerjaan karena skillnya yang cukup baik di bidang komputer, apalagi di jaman IT ini, semua serba computerized.

Saya tidaklah seorang programer atau seorang ahli komputer. Namun setidaknya banyak hal yang bisa dan telah dikerjakan dengan komputer. Kalau ada yang bertanya, dimana saya belajar komputer? Saya biasanya cukup antusias menjawab pertanyaan tersebut, dengan tujuan agar orang lain juga termotivasi untuk belajar komputer. Sama seperti rekan saya Wandi, saya juga adalah self learner, sang pembelajar mandiri, tak pernah belajar di suatu lembaga formal semacam kursus. Jikapun pernah hanya belajar pada saat mengikuti perkuliahan dasar-dasar komputer, MS-Dos dan Word Star (WS) yang programnya masih underdos, perlu menghapal puluhan kunci-kunci untuk mengoperasikannya. Jangankan menguasai, keys yang seharusnya dihapal tak seluruhnya teringat.

Tahun 1998 adalah momen awal mengenal dunia komputer. Ketika itu saya belum memahami komputer dengan sistem operasi Windows 3.1, apalagi menggunakannya, namun hampir seluruh rekan-rekan sekelas sudah familiar mengoperasikannya. Karena dalam waktu sesaat lagi akan menyusun proposal skripsi di USU, maka mau tidak mau harus mulai mencoba menggunakan komputer. Hampir setiap hari pergi ke rental komputer, minimal sejam perhari. Jika menemukan benturan, biasanya pegawai rental adalah sasaran yang paling tepat untuk bertanya, walaupun belasan sampai puluhan kali bertanya.

Seiring dengan waktu dan upaya tersebut, kemampuan berkomputer menjadi bertambah, lalu terbersit untuk membeli komputer. Kendalanya, uang tidak ada. Beruntung pada tahun 1999 Ompung (kakek) A. Purba, memberi uang pinjaman 1 juta rupiah (sampai akhir hayatnya pinjaman tersebut tak pernah dikembalikan, terima kasih ompung) yang menjadi modal untuk membeli seperangkat komputer 486DX. Hampir setiap hari tak pernah terlewatkan berdua dengan komputer pertama tersebut.

Sejak itulah, saya mulai mengeksplorasi komputer tersebut, mencari tahu apa kegunaan dan fungsi apapun di komputer. Satu demi satu pengetahuan baru bertambah, saya familiar dengan windows, merakit komputer, menginstal program-program aplikasi, sampai akhirnya berkenalan dengan internet di tahun 2001 pada saat sedang menjalani program S2. Variasi penggunaan komputerpun menjadi bertambah. Saya ingin memiliki sebuah situs pribadi, karena informasi yang kurang dan kondisi keuangan yang minim, akhirnya saya mulai mencoba merancang situs pribadi di sebuah webhosting gratisan. Puluhan sudah saya telah merancang situs gratis tersebut, ada yang sekedar coba-coba, dan beberapa masih hidup sampai sekarang.

Hingga saat ini hampir tak pernah terlewatkan seharipun untuk berkomputer. Umumnya yang dikerjakan adalah menyusun bahan ajar, membuat proposal dan laporan penelitian, mengup-date isi situs, mendownload program-program aplikasi, menginstal, dan lain-lain.

Syukurnya, dengan upaya masa lalu untuk memahami komputer telah membuahkan banyak hasil baik bagi diri pribadi maupun orang lain. Diantaranya beberapa kali telah berpartisipasi sebagai tim inti universitas mengerjakan berbagai program hibah seperti ISS, IMHERE, PHK, dan TPSDP, walau sekali yang baru berhasil yakni TPSDP-P3AI sebesar 1M yang dimanfaatkan untuk kepentingan pengembangan universitas. Tahun 2005 dan 2007 memenangkan kompetisi penelitian di tingkat nasional (Dikti) untuk program penelitian dosen muda, tahun 2007 pula memenangkan penelitian hibah bersaing, dan beberapa penelitian lagi yang kesemuanya memberikan kemanfaatan moril dan materil bagi diri pribadi.

Hal yang paling menyenangkan adalah kita menjadi tempat bertanya rekan-rekan seprofesi tentang permalasahan komputer, walaupun saya menyadari bahwa kemampuan komputer saya masih jauh di bawah orang lain. Ketika semakin banyak orang bertanya, semakin banyak pula bertambah pengetahuan tentang komputer, sebab ketika ada seseorang bertanya, maka timbul motivasi untuk mencari tahu lebih dari apa yang dipertanyakan orang tersebut.

Lama kelamaan, jika hal seperti ini kita lakukan dan jadikan kebiasaan, maka ke depan, kita akan memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup besar dalam dunia komputer, yang bisa memberikan kemanfaatan besar dalam kehidupan pribadi maupun organisasi tempat bekerja.

Bagaimana dengan Anda, adik-adikku mahasiswa Manajemen? Anda harus bisa jauh di atas saya, dan bisa melakukan lebih banyak dari yang telah saya lakukan.



Rabu, 19 Desember 2007

Jangan Takut Berkreasi

Kadang-kadang kita memiliki keinginan untuk berbuat sesuatu, apapun sesuatu itu. Tetapi selalu muncul di dalam pikiran sendiri kalau-kalau sesuatu yang akan kita buat akan ditertawakan orang lain, dilecehkan, dihina, dikatakan jelek, tidak berkualitas, dan pikiran negatif lainnya. Biarkan saja, kalaupun ada orang yang berperilaku seperti itu terhadap diri kita, semua adalah hal yang biasa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi umumnya mereka yang mencerca, sebenarnya tidak bisa berbuat banyak, bahkan tidak bisa berbuat seperti yang kita lakukan. Selalu terjadi, seseorang dihina karena bermaksud melakukan sesuatu yang positif, tetapi ketika orang tersebut sukses dengan karya yang dilakukannya, banyak orang lain berdecak kagum. Mungkin saja orang yang menghina tadi tetap juga akan menghina, "ah...dia kan bisa begitu, karena si anu..". Memang selalu begitu, orang-orang yang berpikiran negatif tidak pernah mau kalah, tetapi kalau mau dilihat ke belakang, ia bahkan tak mampu berbuat apa-apa. Orang-orang besar di dunia, seperti Thomas Alpha Edison Sang penemu listrik, bermula dari coba-coba. Tentu saja coba-coba yang dilakukannya adalah sebuah proses berpikir. Ia berpikir, ia mencoba, berulang-ulang gagal, dan akhirnya menemukan listrik yang sangat bermanfaat untuk kehidupan manusia (baca kisahnya). Orang-orang sukses lainnya memiliki perjalanan yang sama, mencoba, gagal, ditertawakan, coba lagi, dan akhirnya sukses.

Kita juga perlu seperti itu, ketika muncul ide dan pikiran positif di dalam otak, dan sepertinya ide tersebut perlu dilakukan, maka lakukanlah. Jangan takut salah dan jangan takut gagal. Sesuatu yang dilakukan dengan serius, berulang-ulang, selalu membuahkan hasil cemerlang. Coba pikirkan sesuatu, cari informasi tentang hal tersebut, enath dari buku, majalah, internet, dan lain-lain. Lalu coba buat.


Belajar Berbagi

Salah satu yang menarik dari sekian banyak yang menarik berkaitan dengan internet, adalah PRINSIP BERBAGI untuk sesama. Kita bisa lihat di situs-situs web yang bertebaran banyaknya, cukup banyak orang-orang di dunia ini yang sebenarnya memiliki niat mulia untuk berbagi sesuatu yang mereka miliki kepada orang lain. Melalui situs yang mereka bangun, blog, mailing list, dan sebagainya, ratusan bahkan ribuan orang men-sharing ide, pemikiran, ilmu yang mereka miliki, software, buku, artikel, dan hal-hal lain dibagi secara gratis untuk orang lain. Luar biasa sekali.

Sebagian orang di dunia ini, menganggap bahwa apabila kita membagi sesuatu yang kita miliki kepada orang lain, kita harus mendapatkan imbalan yang lebih dari orang lain, imbalan uang. Sebagian lagi berprinsip, untuk apa berbagi kepada orang lain, nanti orang lain yang akan menikmati hasil yang kita bagi, mereka bahkan tidak ingat sedikitpun kepada sang pemberi. Bagusnya di dunia internet, prinsip sebagian orang tersebut tidak berlaku. Orang memberi dan berbagi tanpa mengharap imbalan apapun. Mereka tidak berharap uang, tidak berharap apakah orang yang diberi tersebut akan mengucapkan terima kasih atau tidak, ingat atau tidak kepada si pemberi, semuanya tidak ingin imbalan, semuanya gratis. Alangkah indahnya ketika hal semacam ini juga ada di dunia nyata, bukan hanya di dunia maya (internet). Seorang mahasiswa yang memiliki kemampuan lebih memberi ilmunya kepada mahasiswa lain. Seorang dosen yang jago dan ahli di bidang tertentu, tanpa sungkan-sungkan berbagi kepada dosen lain dan mahasiswa. Orang kaya berbagi sebahagian hartanya kepada orang yang membutuhkan. Orang yang berbahagia berbagi kebahagiaan kepada mereka yang bersedih hati. Namun memang, dunia nyata masih kalah dengan dunia maya. Orang yang berlebih harta takut kalau hartanya berkurang jika diberikan kepada orang miskin. Orang yang berilmu takut, jangan-jangan kalau ilmunya diberikan kepada orang lain, dia tidak lagi dianggap hebat. Seorang atasan takut memberi senyum dan keramahan kepada bawahan, karena nanti bawahan tidak lagi takut dan segan kepadanya. Mungkin ada salahnya pendapat tersebut. Justru sebaliknya, biasanya orang yang suka membagi hartanya kepada orang lain, di saat lain dia akan memperoleh ganti yang berlipat-lipat, bukan dari orang yang diberi, tapi justru dari orang lain. Orang yang suka berbagi ilmu dan pengetahuan, justru ilmu dan pengetahuannya semakin menjadi-jadi, semakin banyak ilmu dan pengetahuan baru yang ia peroleh. Atasan yang suka tersenyum dan ramah kepada bawahan, bahkan selalu disenangi, dihormati, disanjung, menjadi pembicaraan di sesama bawahan dengan pembicaraan yang penuh pujian, dan menolongnya ketika atasan tersebut mengalami kesusahan.


Senin, 17 Desember 2007

Home


Manajemen tidak hanya konsep teoritis keilmuan namun juga seni
Manajemen bermakna mengelola atau mengatur sesuatu untuk mencapai tujuan
Manajemen adalah universal untuk semua bidang kehidupan




 
Copyright © 2014 Azuar Juliandi. Designed by OddThemes